Bukan mustahil anak bosan dengan makanan lunak. Variasikan dengan memisah-misahkan lauknya dan memblender berasnya saja lebih dulu sebelum diolah.
4. Munculnya penolakan
Sikap ini ditandai penolakan terhadap rutinitas yang selama ini wajib dijalani anak. Semakin dipaksa, semakin menolak. Jika orangtua terlalu memaksakan, bisa timbul trauma yang memengaruhi pola makannya di kemudian hari.
5. Mulai cari perhatian
Cari perhatian biasanya ditunjukkan dengan mudahnya anak melahap makanannya saat disuapi pengasuh sementara selagi disuapi orang tuanya malah jual mahal.
Baca: 6 Tips Jitu Menangani Anak Sulit Makan
6. Sedang sakit
Tidak mau makan yang disebabkan alasan medis biasanya disertai ciri-ciri badan lemas, sering demam, bolak-balik diare, berat badannya tak bergerak naik atau malah mengalami penurunan, dan adanya perubahan tingkah laku. Kalau semula anak terlihat aktif, riang dan "cerewet", maka di kala sakit ia lebih suka diam dan terlihat malas-malasan. Segera bawa ke dokter jika kondisi ini terus berlanjut.
7. Kebanyakan rasa manis dan gurih
Anak yang sulit makan seperti ini biasanya punya kebiasaan makan yang salah. Semisal, belum apa-apa anak sudah dijejali susu, permen, cokelat, atau snack yang mengandung MSG.
Nah, kalau sudah begini, Ameetha menyarankan selain membujuk anak agar mau diberi makanan pendamping ASI, "Sebelum tidur diberi camilan atau minum supaya kenyang, atau kalau siang hari diajak bermain supaya fokusnya tidak ke ASI saja," tukasnya.
Tentu pada fase ini, ibu disarankan tidak menghentikan pemberian ASI. Tujuannya agar anak dapat beradaptasi secara alami dan tidak trauma secara psikologis.