"Bahkan, saat lolos tingkat pusat, bukan Gloria yang kasih tahu. Tetapi, dari kakak-kakak Paskibraka Depok. Besoknya baru Gloria telepon saya," ujar Ira.
"Jujur, saya enggak menyangka sekali. Ternyata kemampuan anak saya di luar dugaan saya," lanjut dia.
Namun, pada pengujung tanggal 17 Agustus, hari yang dinanti-nanti Gloria bisa jadi terancam. Garnisun dan Kementerian Pemuda dan Olahraga malah memutuskan mencoret Gloria dari Paskibraka 2016. Gloria digugurkan karena memegang paspor Perancis.
Oleh sebab itu, Gloria dianggap bukan warga negara Indonesia.
"Ini menyakitkan. Kalau tidak boleh kenapa tidak dari awal saja? Ini pembunuhan karakter buat anak saya namanya," ujar Ira.
Ira sudah menerima informasi bahwa Gloria benar-benar dicoret dari Paskibraka. Namun, ia belum mengetahui kapan Gloria dapat dipulangkan ke rumah.
"Mungkin dari pusat diserahkan ke provinsi dulu, lalu di provinsi menyerahkan ke Depok, baru ke orangtua. Saya menunggu saja anak saya kapan pulang," ujar Ira.
Fabian Januarius Kuwado / Kompas.com