Ayahanda Ungkap Asal Mula Harta Kekayaan Gatot Brajamusti

By Caroline Ayudya Pramantie, Kamis, 8 September 2016 | 09:15 WIB
Salah satu foto yang terpajang di dinding rumah sederhana ayahanda Gatot brajamusti, KH Dudung. Gatot Brajamusti terlihat berdiri berdampingan bersama sang ayah, KH Dudung beserta Deddy Mizwar. (Caroline Ayudya Pramantie)

TABLOIDNOVA.COM – Selama menjabat sebagai Ketua Umum Persatuan Artis Film Indonesia (PARFI), Gatot Brajamusti diketahui pernah memberangkatkan 57 orang anggotanya untuk beribadah umrah.

Bahkan, Gatot adalah orang pertama di kubu PARFI yang melakukan hal itu dan dikenal royal kepada para anggotanya.

Tak sampai disitu, Gatot juga dikenal sering membantu anggota PARFI yang sedang mengalami kesusahan secara finansial. Lalu, ketika kongres PARFI di Lombok, NTB, beberapa waktu lalu, Gatot tak segan-segan merogoh koceknya untuk mendanai kebutuhan anggotanya.

Padahal, selama ini publik mengetahui profesi Gatot yang hanya sebagai guru spiritual. Lalu, dari mana Gatot memperoleh harta kekayaannya itu?

BACA: Punya Senjata Api Ilegal, Gatot Brajamusti Resmi Jadi Tersangka!

Pertanyaan besar dari publik itu dijawab dengan tegas oleh ayahanda Gatot, KH Dudung (76) saat berbincang dengan Tabloidnova.com di kediamannya di Desa Sukamanah, Cisaat, Sukabumi, Jawa Barat.

Dudung menekankan kalau Gatot memang sudah terbilang mapan sejak berusia sangat muda. “Gatot memang sudah punya banyak uang sejak muda dan dia banyak sahabat,” tegas ayahanda Gatot, KH Dudung.

Lebih lanjut, Dudung menjelaskan asal mula putra sulungnya itu mendapatkan banyak harta kekayaan.

Menurut Dudung, penghasilan Gatot memang lebih banyak diperoleh dari hasil usaha jual beli. Dan, kata Dudung, usaha jual beli tersebut memang jarang terlihat oleh publik.

"Salah satu contohnya, ada orang yang kepepet jual tanah, dia bantu. Ya semacam itu. Memang enggak kelihatan kerjanya.”

BACA: Elma Theana Beberkan Cara Gatot Brajamusti Bujuk Dirinya agar Masuk Padepokan

“Bapak bilang ke dia 'A kamu banyak uang, kamu tidak kelihatan usahanya oleh siapapun karena abah yang  mengajarkan kamu untuk membeli dari hulu dan menjual ke hilir’. Mereka memang enggak tahu semua,” beber Dudung.