Dunia anak adalah dunia bermain. Anak menyukai kegiatan eksplorasi dan eksperimen di lingkungannya. Termasuk salah satunya bermain sepeda. Jangan heran kalau anak cukup banyak menghabiskan waktunya untuk bermain sepeda, baik sendirian maupun bersama teman atau orangtuanya.
Selain menjalin kedekatan dengan sesama anggota keluarga, bersepeda juga sekaligus menstimulasi anak, baik dari segi fisik maupun psikis.
Menurut, Siti Fatrinisa Hasanah, M.Psi, Psikolog., Psikolog dari RS Pertamedika Sentul City, baik itu sepeda roda tiga bagi anak usia batita (di bawah tiga tahun), sepeda roda empat (usia prasekolah) dan sepeda roda dua (usia sekolah) memiliki manfaat masing-masing. Berikut di antaranya:
1. Sepeda roda tiga
Sepeda roda tiga biasanya merupakan sepeda pertama bagi anak. Sepeda jenis ini umumnya dihiasi gambar atau berwarna-warni, sehingga anak tertarik untuk mengendarainya.
Nah, umumnya anak sudah bisa menguasai dan mengendarai sepeda roda tiga dengan baik saat usianya menginjak 3 tahun. Apa pembelajaran untuk Si Anak?
Baca: 3 Cara Sederhana Melatih Kecerdasan Batita
- Belajar arah baik itu kiri, kanan, depan, atau belakang.
- Belajar fokus dan konsentrasi.
- Mengasah keterampilan motorik sehingga akan berkembang dengan baik.
- Belajar menjalin kontak sosial dengan teman-temannya yang ada di luar rumah.
- Belajar tentang motor planning (perencanaan gerak).
- Menjaga keseimbangan tubuhnya.
- Bertanggung jawab atas kepemilikan barang.
- Belajar disiplin dengan mengerem dan melajukan sepeda di saat yang tepat.
2. Sepeda roda empat
Setelah anak mulai mahir mengayuh dan mengendarai sepeda roda tiga, orangtua biasanya ‘tak sabar’ melatih anak ke tahapan yang lebih lanjut, yaitu sepeda roda dua dengan roda latihan ukuran kecil yang biasanya diletakkan di bagian kiri dan kanan roda belakang.
Sepeda jenis ini bisa digunakan anak usia empat tahun sebagai tahapan belajar kelak bisa menguasai sepeda roda dua. Adapun dari sepeda roda empat ini, anak dapat belajar :
- Bersosialisasi dengan teman-teman seusianya, menjalin komunikasi dan relasi.
- Mengajarkan tentang ‘body awareness’.
- Belajar tentang motor coordination, yaitu koordinasi pancaindera dengan seluruh anggota tubuh dan keseimbangan tubuh.
- Beradaptasi mengayuh sepeda dengan lingkar ban yang lebih besar.
3. Sepeda roda dua
Seorang anak tentu tak serta merta diajarkan mengayuh sepeda roda dua tanpa kita memerhatikan terlebih dulu kesiapannya.
Baca: Meyakinkan Anak Mengenakan Helm Sepeda
Nah, tanda-tanda anak siap mengayuh sepeda roda dua, antara lain sudah bisa belok dengan baik, bisa mengerem tepat waktu, dan bisa mengarahkan sepeda dengan stabil ke arah depan. Sepeda roda dua ini memberikan berbagai manfaat yaitu:
- Seperti halnya sepeda roda empat, sepeda jenis ini mengajarkan anak akan motor coordination.
- Melatih kekuatan tangan dan kaki.
- Body awareness.
- Bersosialisasi dengan teman-teman.
- Bersepeda juga menjadi sarana untuk saling berinteraksi dengan orang lain sekalipun tidak saling mengenal.
6 Manfaat Kecerdasan dari Bersepeda
Selain beragam manfaat yang bisa dipetik seperti dijelaskan sebelumnya, bermain sepeda juga sarat akan manfaat untuk kecerdasan anak. Berikut di antaranya:
- Anak belajar untuk fokus dan berkonsentrasi.
- Anak dapat belajar mengatasi masalah (problem solving). Misalnya, saat bersepeda, si kecil bisa mengatasi masalahnya sendiri ketika sepeda akan bertabrakan dengan temannya. Si anak akan berusaha untuk membelokkan sepedanya sehingga tabrakan bisa dihindari.
- Anak belajar antisipatif dan analisis.
- Anak mendapatkan pengetahuan dan pengalaman lebih mendalam.
- Anak dapat belajar identifikasi, menentukan sebab akibat.
- Anak mengembangkan logika berpikirnya.
Baca: David Beckham Ajarkan Anak Perempuannya Naik Sepeda
Sehat dan Bugar
Saat bersepeda, sistem tubuh dalam anak-anak mampu bekerja secara maksimal. Nah, berikut adalah beberapa manfaat bersepeda bagi anak dari segi kebugaran/kesehatan:
Melatih Otot Jantung
Saat anak bergerak, jantung terstimulasi untuk memompakan darahnya jauh lebih aktif menyuplai peredaran darah ke seluruh tubuh.
Bandingkan dengan anak-anak yang lebih banyak diam atau kurang beraktivitas fisik, otomatis jantung akan bekerja minimal. Melalui bersepeda, peredaran darahnya lebih lancar sehingga mampu meminimalkan dari masalah atau gangguan jantung.
Melatih Sistem Pernapasan
Udara yang anak-anak butuhkan untuk pernapasan ini adalah udara yang mengandung banyak oksigen. Dengan aktivitas bersepeda, pernapasan jadi teratur.
Tingkatkan Daya Tahan Tubuh
Bersepeda mampu mempertahankan dan sekaligus meningkatkan daya tahan tubuh anak.
Mengencangkan Otot
Bersepeda mau tak mau melibatkan otot-otot untuk membantu pergerakan aktif sehingga otot bekerja bersama-sama untuk saling mengimbangi. Otot yang dapat terstimulasi ada beragam misalnya otot kaki, lengan, bahu, punggung, otot-otot yang lain sehingga bisa saling bersinergi.
Lancarkan Metabolisme
Ketika otot dan sistem gerak tubuh melakukan aktivitasnya, jantung akan memompa darah dan mengalirkan darah ke seluruh tubuh. Ujung-ujungnya, setiap bagian sel pada jaringan tubuh akan bekerja bersinergi menghasilkan satu kesatuan metabolisme yang baik untuk kelangsungan tubuh.
Hilman Hilmansyah