Tak Layak Huni, Warga Perbaiki Rumah Nenek yang Hidup Sebatang Kara

By nova.id, Senin, 26 September 2016 | 04:31 WIB
Warga bergotong-royong membersihkan rumah Asmo, yang sebelumnya kumuh dan nyaris roboh, Sabtu 24-9- 2016 (nova.id)

Tidak banyak yang diucapkan Asmo Welas Asih (86) atau Mbah Asmo saat rumahnya dibongkar oleh warga.

Wanita berusia 86 tahun itu hanya mampu mengucapkan terima kasih karena semua pihak yang telah memperhatikannya.

"Maturnuwun, kula remen (Terima kasih, saya senang)," ucapnya.

Wajah, rambut, dan tubuh Asmo kini tampak lebih bersih. Baju dan kain yang dikenakan juga baru.

Pada hari-hari sebelumnya, ia terlihat sangat kotor dan bau. Selama rumahnya diperbaiki oleh warga, Asmo untuk sementara tinggal di rumah tetangga sebelah.

"Kula remen," ucap Asmo sembari membetulkan kain jarik (batik) baru yang membalut kakinya.

Baca juga: Tinggal di Rumah Kumuh, Nenek Ini Hidup Sebatang Kara

Sesekali wajahnya tersenyum kepada warga yang menyapanya.

Pendengaran Asmo memang sudah berkurang karena usia lanjut sehingga komunikasi dengannya kurang lancar.

Namun, penglihatan dan kesehatan tubuh Asmo masih cukup baik.

Mbah Asmo merupakan warga Kampung Nambangan RT 07, RW 20, Kelurahan Rejowinangun, Kecamatan Magelang Tengah, Kota Magelang, Jawa Tengah.

Nenek ini bertahun-tahun hidup sebatang kara tinggal di rumah yang sangat tidak layak huni.

Sebagian besar atap rumahnya ambrol termakan usia dan cuaca buruk. Perabot di dalam rumah sudah usang. Sampah dan kotoran tikus berserakan di rumah tersebut.

Jangankan memperbaiki rumah, untuk makan sehari-hari saja Asmo mengandalkan belas kasihan warga sekitar.

Pakaian lusuh yang melekat di tubuh nenek tersebut adalah satu-satunya harta yang ia miliki.

Kepala Kelurahan Rejowinangun Utara Bambang Sulistyo mengatakan, sejak Sabtu (24/9/2019) kemarin, warga setempat dan relawan melakukan kerja bakti membongkar rumah Asmo.

Ika Fitriana / Kompas.com