Ingin Tidur Beralas Kasur, Cita-cita Gadis Lumpuh Ini Diwujudkan Seorang Polwan

By nova.id, Senin, 10 Oktober 2016 | 06:27 WIB
AKP Pratiwi Novianti SH dan timnya saat menyambangi kondisi gadis lumpuh Umsin di gubuknya (nova.id)

Kisah kehidupan Unsim dari keluarga miskin di Kabupaten Lombok Tengah patut untuk disimak.

Unsim adalah seorang gadis pengidap lumpuh berumur 25 tahun yang ditinggal pergi kedua orang tuanya untuk mencari nafkah.

Sejak lahir dia tinggal di sebuah gubuk yang sebenarnya  boleh dibilang tidak layak disebut gubuk, di Dusun Rege, Desa Pandan Indah, Kecamatan Praya Barat Daya, Kabupaten Lombok Tengah.

Melihat kehidupan Umsin yang demikian seorang perwira polisi wanita, AKP Pratiwi Novianti SH terketuk hatinya. Polwan lulusaan Akademi Kepolisian tahun 2009 ini berusaha membesuk Umsin di gubuknya.

Kepada Umsin, AKP Pratiwi menanyakan, apa yang dia inginkandalam hidupnya saat ini? Umsin menjawab, dia ingin bisa tidur di atas kasur.

Baca juga: Keterlaluan! Tersangka Pencurian Ini Colek Polwan Saat Diperiksa

Jawaban sederhana itu seolah membuat hati AKP Pratiwi seolah langsung meledak.

“Sesak rasanya hati ini ketika ditanya apa yang paling dia inginkan di dunia ini. Dengan suara yang agak lirih dia hanya menjawab sebuah kasur. Alas tidur beralas kasur yang empuk yang selama 25 tahun tidak dapat dia rasakan. Hati siapa yang tidak akan terketuk jika mendengarnya langsung,” ujar AKP Pratiwi menahan haru.

Dua puluh lima tahun lamanya Unsim hanya tidur diatas sebuah dipan yang terbuat dari anyaman bambu tanpa alas dan tanpa bantal.

Bersama Satrim (65), neneknya, Unsim hidup penuh keterbatasan.

Baru-baru ini, AKP Pratiwi yang sehari-hari memimpin Satuan Lalulintas Polres Lombok Tengah membawakan sebuah kasur untuk Unsim. AKP Pratiwi juga membawakan beberapa perabot rumah tangga dan beberapa orang tukang untuk membedah rumah neneknya agar lebih layak ditinggali.

Gubuk tempat tinggal nenek Satrim dan Umsin cukup jauh dari akses jalan. Desa Pandan Indah, Kecamatan Praya Barat Daya, tempat  mereka tinggal tergolong desa terpencil yang jarang terjamah.

“Memang kami belum mampu untuk membedah rumah Unsim seperti layaknya acara di televisi, namun kami harap agar bantuan yang kami berikan ini dapat memanggil para penderma lainnya agar membagikan sebagian rezekinya untuk Unsim agar dapat hidup dengan layak,” ujar AKP Pratiwi seperti Tribun kutip dari fanpage Divisi Humas Mabes Polri.

Choirul Arifin  / Tribunnews