Inilah Cara Berkomunikasi yang Baik dan Benar dengan Bayi

By nova.id, Selasa, 11 Oktober 2016 | 06:00 WIB
Inilah Cara Berkomunikasi yang Baik dan Benar dengan Bayi (nova.id)

Banyak pakar kesehatan mengatakan jika sejak dalam kandungan calon bayi harus terus dilatih berkomunikasi secara aktif. Tujuannya ialah untuk menjalin ikatan emosional antara sang bayi dengan kedua orang tuanya.

Begitu pula halnya dengan bayi tercinta Anda. Meskipun belum bisa berbicara, bayi harus aktif diajak berkomunikasi untuk mendukung perkembangannya. Ada yang bilang, bicaralah seperti orang dewasa pada umumnya kepada bayi.

Tetapi, menurut pakar bahasa dari Australia, Denis Burnham, berkomunikasi pada bayi perlu pengaturan emosi, ritme, hingga struktur karakteristik. Memang, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan ketika mengajak bayi berkomunikasi.

Baca: 11 Fase Penting Agar Anak Cepat Tumbuh dan Belajar Sesuai Usianya

Frekuensi dan volume Penelitian menunjukkan, semakin banyak berbicara pada bayi, semakin banyak kata yang dikeluarkan pula, akan lebih baik bagi bayi. Bayi yang mendapat lebih dari 30 juta kata hingga usia 3 tahun memiliki perkembangan bahasa yang lebih baik sehingga saat sekolah sudah pandai membaca.

Berbicara pada anak juga jangan terlalu cepat dan keras seperti membentak bayi. Bisa dengan cara bernyanyi bersama, membaca puisi atau sajak, dan mendorong anak berbicara sesama temannya.

Baca: Peran Makanan Mengandung Serat Untuk Tumbuh Kembang Anak

Bahasa tubuh dan isyarat visual Menurut Association for the Education of Young Children, menggunakan gerak tubuh dan ekspresi wajah dapat membantu anak memahami kata-kata. Misalnya, memperkenalkan diri sambil tersenyum riang dan melambaikan tangan.

Penelitian menunjukkan, isyarat visual membantu anak-anak mencerna kosakata baru dan meningkatkan kemampuan mereka untuk memahami konteks.

Baca: Maksimalkan Tumbuh Kembang Anak Sejak di Kandungan Hingga Dilahirkan

Kontak mata Kontak mata juga penting saat berbicara dengan bayi. Bayi akan menyadari ia sedang diajak berbicara. Dalam sebuah penelitian di Current Biology, adanya kontak mata antara orangtua dan bayi meningkatkan rentang perhatian bayi atau jangka waktu bayi dapat berkonsentrasi pada suatu kegiatan.

Rentang perhatian yang panjang akan membantu bayi belajar bahasa dan memecahkan suatu masalah lebih baik saat memasuki usia sekolah. Ibu atau ayah bisa memberikan kontak mata ketika mengajak bayi berbicara sambil bermain.

Dian Maharani/KompasHealth Sumber: Medical Daily