Orangtua, Yuk Didik Anak Memakai Uang dengan Bijak Lewat 4 Cara Ini

By nova.id, Rabu, 19 Oktober 2016 | 02:30 WIB
Sejak dini, anak harus diajarkan cara mengelola keuangan. (nova.id)

Sejatinya, kemampuan untuk mengelola uang menjadi salah satu life skill yang penting dimiliki setiap orang. Tujuannya agar ketika dewasa, setiap orang dapat mengerti dan paham cara mengelola uang yang benar sehingga terhindari dari pribadi yang konsumtif, boros, dan tak jadi orang yang kikir.

Namun, tak semua orang memiliki kemampuan ini. Sebab proses pembelajaran soal nilai uang dan cara tepat menggunakannya didapat lewat pola asuh yang diberikan orang tua.

Proses ajar soal uang tersebut pun idealnya berlangsung sejak usia batita hingga sekolah dan bisa dipetik manfaatnya ketika anak sudah bisa memiliki penghasilan sendiri (mandiri).

Baca: Agar Tak Konsumtif, Ini Cara Mengajarkan Anak Mengelola Uang Sesuai Usia

Namun, di era modern dan serba konsumtif ini, orangtua perlu menekankan 4 poin berikut saat mengajari anak soal uang:

1. Jenis Kebutuhan

Siapapun pasti memiliki kebutuhan sebagai penunjang aktivitas sehari-hari. Misalnya, pada anak-anak, ia butuh berbagai perlengkapan sekolah seperti buku, tas, kaos kaki, sepatu dan sebagainya.

Untuk mengajarkan anak tentang kebutuhannya, ajak ia untuk duduk bersama dan membicarakannya. Anak perlu tahu kebutuhannya dan perlu tahu juga berapa uang untuk membeli kebutuhannya itu.

Baca: Fenomena Anak Gemar Barang Bermerek Mahal, Bagaimana Menghadapinya?

2. Rencana Keuangan

Anak perlu tahu bahwa uang tidak tiba-tiba ada, jatuh dari langit, akan tetapi perlu upaya dan kerja keras untuk mendapatkan uang.

Jika mereka menginginkan sesuatu tentu harus ada upaya tersendiri, misalnya dengan cara menabung.

Katakanlah misalnya anak ingin memiliki sepeda. Tentu jangan mengharapkan ayah atau ibu akan mengabulkan segala permintaan anak.

Baca: Menghitung Uang Saku yang Ideal untuk Anak

3. Prioritas

Nah, setelah anak tahu apa yang mereka inginkan untuk dibeli, kita harus bertanya atau mengarahkan ia untuk memikirkan mana yang lebih penting didahulukan.

Misalnya, apakah membeli sepeda atau perangkat games? Hal ini penting dilakukan agar ia tahu mana yang benar-benar dibutuhkan, bukan sekadar keinginan belaka.

4. Menabung

Memang kita tak bisa memaksa anak untuk menyimpan atau menabung semua uang yang didapat.

Tugas kita adalah mengajarkan untuk membelanjakan uangnya dengan cermat dan juga menghindari sifat boros dengan cara menabung. Ajak ia ke bank dan membuka rekening pribadinya.

Hilman Hilmansyah/NOVA