Yth. Bapak Safir
Saya sangat senang sekali dengan ulasan keuangan Anda. Kalau sejak dahulu saya ikuti, pasti banyak sekali ilmu keuangan yang saya peroleh dari Bapak. Sayangnya saya baru mengikutinya saat umur yang sudah senja, tidak memiliki gaji atau pensiun. Pernah ikut bisnis tapi selalu gagal bahkan ditipu orang.
Saat ini tanggungan anak tinggal satu dan sedang sedang kuliah, tapi saya masih sering bingung menghadapi hari esok. Bagaimana caranya mengelola keuangan sedikit untuk menghadapi harga-harga saat ini ? Tolong dikasih saran ya Pak.
Hormat saya
Maryati - Jakarta.
Ibu Maryati yang baik,
Senang sekali mendapatkan surat dari Anda. Kekhawatiran akan hari esok memang wajar Bu, bahkan hal ini bukan hanya berlaku untuk Ibu saja. Tidak peduli berapa uang yang dimiliki dan berapa besar penghasilannya, kekhawatiran akan masa depan selalu ada. Tapi tingkat kekhawatiran tiap orang berbeda Bu. Sebagian orang khawatir dengan hal tersebut dan bersedia untuk mempersiapkan hari depannya dengan baik agar kekawatirannya menjadi berkurang. Dan sebagian orang lagi khawatir tapi tidak melakukan apa-apa.
Nah Anda adalah tipe yang pertama Bu. Khawatir dengan masa depan dan bersedia untuk mempersiapkan masa depan dengan lebih baik. Dan percayalah hal itu jauh lebih baik.
Memang Bu ya, kalau bicara masa depan kita akan selalu bicara mengenai pengeluaran khususnya harga-harga barang yang semakin tinggi. Biaya listrik, telepon, minyak, dan kebutuhan lainnya yang melambung. Padahal penghasilan kita tetap. Kalau pun naik, tak sebanding dengan kenaikan harga barang kebutuhan.
Nah Bu Maryati,ada dua jalan yang bisa Anda lakukan untuk menghadapi hal tersebut. Yang pertama adalah dengan meninjau lagi ke dalam yaitu dengan melakukan evaluasi terhadap pengeluaran Anda mulai dari sekarang. Misalnya, biaya telepon rumah yang tinggi padahal masih juga harus membayar tagihan ponsel. Seharusnya kalau sudah punya ponsel berarti tagihan telepon harus rendah. Begitu juga soal pengeluaran sehari-hari. Kalau sudah berhasil berhemat Bu Maryati, simpan jumlah penghematan itu untuk persiapan keuangan Anda di tahun-tahun berikutnya.
Solusi yang kedua adalah mencari tambahan penghasilan. Ini memang sesuatu yang tidak mudah Bu, apalagi kalau Anda sudah pernah beberapa kali gagal dan kecewa karena ditipu. Saran saya adalah coba untuk mencari penghasilan tambahan dengan usaha yang tidak membutuhkan modal terlalu besar. Ini penting agar keuangan bulanan Ibu tetap aman dan risiko yang ditanggung juga enggak besar.
Cobalah bisnis MLM, menjadi broker atau jual-beli yang sifatnya konsinyasi atau titip jual. Anda bisa mengambil barang dulu. Kalau laku keuntungan dibagi, kalau enggak, bisa dikembalikan.
Oke Bu Maryati, semoga saran saya ini cukup berguna. Selamat mempersiapkan masa depan.
KOMENTAR