Mengharukan, Kisah Humaida Lima Tahun Koma

By nova.id, Senin, 31 Oktober 2016 | 05:21 WIB
Humaida terbaring di bangsal RSUD Grogot. Ia koma sejak 2011 tanpa pengobatan dan tanpa harapan sembuh (nova.id)

Januar tidak pernah menyerah mencari cara agar ibu pulih. Ia berharap ada dokter atau rumah sakit mana pun yang bisa mengobati sang ibu.

Humaida jatuh sakit setelah melahirkan anak kelima di Klinik Muhammadiyah, Paser, pada 2011. Dua jam seusai melahirkan secara normal, ia menjalani operasi steril di klinik yang sama.

Tak lama setelah operasi, ia mengalami kejang-kejang, mendengkur, dan kini malah tidak bergerak sama sekali, kecuali bisa membuka dan menutup mata. Sejak itu, ia mengalami koma. Kini ia lima tahun koma

Keluarganya mengupayakan semua cara untuk kesembuhan Humaida. Klinik Muhammadiyah, rumah sakit, dan banyak dokter spesialis seolah angkat tangan. Pengobatan sekelas Rumah Sakit Kanudjoso Djatiwibowo di Balikpapan pun tak membuahkan hasil.

Humaida pun akhirnya kembali ke Grogot. Ia kini hanya bisa dirawat di RSUD Grogot dengan kartu SKTM. Sempat dirawat di kelas 3, ia kemudian dipindah ke ruang VVIP.

Akhir Oktober 2016 ini, Januar memperjuangkan kesembuhan sang ibu dengan menyampaikan tuntutan ke Pengurus Pusat Muhammadiyah di Yogyakarta. Ia meminta bantuan kuasa hukum dari Lembaga Bantuan Hukum Sikap Balikpapan, Ebin Marwi.

Ebin mengatakan, keluarga Humaida telah memasuki fase frustrasi setelah berkepanjangan tidak menemukan kejelasan bagi kesembuhan Humaida akibat tidak ada lagi pengobatan.

Melihat kondisi ini, mereka kini tengah mempertimbangkan untuk mengajukan fatwa suntik mati bagi Humaida kepada Mahkamah Agung.

"Bila negara tidak memberi jaminan bahwa akan ada pengobatan atau tim atau apa pun untuk Humaida, maka keluarga akan pertimbangan mengajukan fatwa eutanasia," kata Ebin.

Dani Julius Zebua / Kompas.com