Cerita Ketabahan Seorang Anak TKW

By nova.id, Rabu, 2 November 2016 | 10:18 WIB
Inilah kondisi rumah tempat tinggal Miftahul Dwi Khasanah, anak TKW asal Ponorogo yang meninggal dunia ditabrak pemotor (nova.id)

Pujo yang mendapatkan kabar anaknya ditabrak dan masuk rumah sakit langsung shock.

Selain menjadi anak yang mandiri, Miftah sering membantu bapaknya mengantar ke pelanggan-pelangannya yang membutuhkan pijat badan.

Tak hanya itu, sosok Miftah banyak memberikan semangat bagi Pujo setelah istrinya Samini Indrawati delapan tahun tanpa kabar pergi merantau menjadi TKW di Malaysia.

"Sejak berangkat delapan tahun tepatnya tahun 2008, istri saya tidak memberikan kabar dan kiriman apa pun kepada kami," kata Pujo  di kediaman saudaranya, Selasa ( 1/11/2016) sore.

Istrinya baru menelepon tiga hari setelah Miftah dikuburkan. Tak banyak omongan yang dilontarkan Samini saat menelepon suaminya, Pujo.

"Dia hanya menanyakan kabar anak-anaknya, lalu menangis. Katanya nanti akan pulang ke Ponorogo setelah 40 hari meninggalnya Miftah," ujar Pujo.

Sebelum Miftah meninggal, Pujo tak memiliki firasat atau mimpi buruk tentang anak perempuannya itu. Hanya, beberapa hari sebelumnya, saat mencuci pakaian Miftah, dia menemukan secarik kertas yang dilipat.

"Setelah saya buka, ternyata tulisan curahan hati Miftah yang merindukan kasih sayang seorang ibu. Sebagai seorang anak yang memiliki orangtua, Miftah juga menginginkan kasih sayang ibu yang dirasakan oleh teman-teman sekolahnya. Kondisi itu sangat dirasakan anak saya lantaran Miftah mulai ditinggal ibunya bekerja ke Malaysia dalam usia lima tahun," kata Pujo.