Khalid Al Sinani, seorang nelayan di Oman bersiap menjadi miliuner dadakan, gara-gara menemukan muntahan ikan paus di lautan.
Lho, bukannya yang namanya muntahan itu adalah sampah dan menjijikkan?
Jangan salah dulu, muntahan ikan paus atau yang lebih dikenal dengan ambergris, ternyata dihargai mahal oleh industri parfum.
Material yang ada dalam ambergris dikenal bisa memberi reaksi kimia. Alhasil, ini menjadikan bahan wangi-wangian bertahan lebih lama.
Bahan berwarna abu-abu seperti lilin itu adalah hasil dari pencernaan ikan paus sperma, yang karena harganya dan langka, oleh pelaut dinamai 'emas terapung'.
Adapun onggokan muntahan yang ditemukan Khalid seberat 60 kilo. Ia menemukannya ketika memeriksa jalanya di luar Pantai Qurayat, Oman.
Baca juga: Kisah Masnu'ah, Kekuatan Perempuan Nelayan Dobrak Sistem Patriarki
Pakar mengatakan, muntahan yang ditemukan Khalid itu bisa dijual dengan harga lebih Rp33,7 miliar!
"Saya dalam pelayaran pulang, lalu mencium bau sangat busuk tidak jauh dari kapal saya. Saat memeriksanya, ada onggokan besar terapung di air," ujar Khalid.
"Saya menggunakan tali untuk menariknya. Beratnya lebih 60 kilogram sedangkan kapal saya hanya enam meter panjangnya,” kata Khalid kepada media setempat.
Menurut sejumlah media si sana, Khalid kini bersiap berhenti menjadi nelayan dan menjalani hidup mewah.
Khalid bahkan berani menolak tawaran sebuah perusahaan parfum setempat, yang menawar temuannya itu dengan harga Rp187 juta per kilonya. Harga itu dianggap teralu murah.
"Impian saya menjadi kenyataan. Saya menanti momen ini sejak 20 tahun lalu saat pertama menjadi nelayan bersama ayah saya,” katanya.
Ambergris terbentuk dalam usus Ikan Paus Sperma untuk melindungi sistem pencernaannya dari benda tajam yang ditelannya ketika makan.
Pada momen tertentu, ambergris ini kemudian dimuntahkan dan akan terapung di laut atau dibawa ombak ke pantai.
Surya