Mengerikan, Dampak Buruk Bila Anak Perempuan Kekurangan Gizi Saat Masa Pubertas

By nova.id, Jumat, 9 Desember 2016 | 04:45 WIB
Ada sejumlah dampak buruk yang terjadi bila anak perempuan kekurangan gizi pada masa pubertas. Apa saja? (nova.id)

Gizi yang seimbang sangat dibutuhkan oleh tubuh khususnya pada anak-anak yang masih dalam masa pertumbuhan. Maka dari itu dibutuhkan makanan berkualitas dan kuantitas secara tepat, yang terdapat dalam makanan seperti karbohidrat, protein, vitamin, lemak dan air. 

Remaja adalah usia yang rentan gizi, namun masih banyak orang tua yang tidak mengetahui bahwa usia rentan gizi adalah saat sebelum mens pertama, bukan setelah masa peralihan dari anak-anak ke remaja.

Baca: 4 Cara Mudah Orangtua untuk Memberi Gizi Seimbang pada Anak

Dalam Konferensi Pers Duta Gizi Japfa Foundation, Dr. Ahmad Syafiq sebagai Kepala Pusat Kajian Gizi & Kesehatan FKM UI mengungkapkan bahwa masalah gizi di Indonesia sangat kompleks dan bervariasi, apalagi untuk remaja putri. 

"Usia remaja itu 13 sampai 18 tahun adalah masa pubertas. Pada perempuan sebelum haid dimulai, jangan terlambat memberitahu asupan gizinya. Harus lebih awal, SD kelas akhir kalau bisa diberitahu dan edukasi ketika peralihan dari anak-anak ke remaja," kata Dr. Ahmad kepada TabloidNova.com di kawasan Jakarta Selatan. 

Baca: Yuk, Santap 6 Jenis Karbohidrat yang Berdampak Baik untuk Anda!

Lebih lanjut dirinya menjelaskan, bila kekurangan gizi efeknya adalah tumbuh kembang anak akan terganggu dan untuk remaja putri fase menjadi calon ibu terhambat, bahkan bila semakin parah siklus reproduksinya akan terganggu. 

"Saat mens 17 sampai 19 persen kadar lemak tidak tercukupi maka tidak bisa menstruasi. Dibutuhkan asupan gizi yang cukup sehingga siklus reproduksinya tidak terganggu. Karena ada dua hal masalah gizi pada remaja putri," terangnya. 

"Remaja putri yang sedang tumbuh dan berkembang harus memiliki gizi yang cukup, disatu sisi dia harus berkembang dan di sisi lain bila kita temui remaja putri di pedesaan di usia tersebut mereka sudah banyak yang menikah dan mengandung, sehingga harus mengembangkan janinnya," tambah Dr. Ahmad Syafiq. 

Baginya, pedoman untuk memiliki gizi seimbang tak melulu soal makanan, diterapkan juga harus hidup bersih, aktifkan badan, dan makan empat sehat lima sempurna. 

Yuni Arta Sinambela/Tabloid NOVA