Selain menutupi organ kelamin Anda, celana dalam sebenarnya berfungsi melindungi dan menghalau vagina dari gangguan yang berasal dari luar tubuh.
Mengenakan celana dalam akan memberikan rasa nyaman pada vagina, apalagi jika terbuat dari bahan katun.
Oleh karena pemakaiannya berada di tempat tubuh dan ditutupi oleh sejumlah lapisan pakaian lainnya, maka celana pun mudah lembab sehingga menjadi tempat tinggal kuman atau bakteri.
Sayangnya masih banyak perempuan yang mengabaikan saran pemakaian celana dalam setiap harinya. Terutama tentang rutin mengganti pakaian dalam setidaknya dua kali dalam sehari. Apalagi bagi perempuan yang tinggal di iklim tropis seperti di Indonesia.
Diungkapkan oleh J. Scott Kasteler, seorang asisten profesor klinis medis di University of Louisville, ada tiga risiko kesehatan yang menakutkan bagi perempuan yang malas ganti celana dalamnya setiap hari.
Baca: 7 Aturan Membasuh Vagina Agar Bakteri Jahat Menyingkir
Kulit vagina dan sekitarnya gatal Bakteri yang berkumpul pada garmen celana dalam terpapar pada kulit area vagina dan sekitarnya yang memang sangat sensitif.
Jika kondisi ini terus berlanjut, maka akan terjadi iritasi dan tidak menutup kemungkinan kulit pun jadi terluka.
Baca: Vagina Wangi Berarti Sehat, Benarkah?
Ruam kulit Keseringan menggaruk kulit di area vagina akan menciptakan luka yang bisa meninggalkan ruam.
Kondisi bakal semakin parah ketika Anda tak kunjung mengganti celana dalam. Sebab, bakteri dan kuman terus berkumpul pada celana dalam sehingga membuat ruam kulit semakin parah.
Baca: Kenali Ciri Infeksi Vagina Karena Kurang Dijaga Kebersihannya
Vagina beraroma bau Bakteri dan jamur yang berkumpul di kulit area vagina akhirnya menciptakan aroma tajam yang tidak sedap. Aroma bau tersebut bakal semakin parah apabila Anda pun juga mengalami keputihan.
Rakhma/KompasFemale Sumber: Bustle