Protektif atau Membebaskan, Mana Pola Asuh Ideal untuk Orangtua Zaman Sekarang?

By nova.id, Rabu, 4 Januari 2017 | 03:30 WIB
Orangtua yang lahir sebagai generasi milenial, ikuti kiat sukses membesarkan anak di era digital (nova.id)

Memaafkan memang menjadi sifat yang baik. Namun bagaimana jika kita selalu memaafkan kesalahan yang dibuat si kecil? Hati-hati, anak bisa tumbuh menjadi pribadi yang mudah puas dan kurang memiliki ambisi.

Pola asuh permisif adalah pola asuh dimana orangtua, dalam hal ini ibu, terlalu memberikan banyak kebebasan kepada anak tanpa pengawasan dan kontrol yang cukup. Ibu membiarkan apa saja yang dilakukan anak, sangat sedikit bimbingan yang diberikan.

Di sini peran ibu sangat minim, tidak banyak mengatur urusan anak sehingga ia dapat sesuka hati mengatur dirinya sendiri.

Pada pola asuh permisif pengawasan menjadi sangat longgar, segala aturan dan ketetapan keluarga ada di tangan anak. Apa pun yang dilakukan anak diperbolehkan.

Ibu bersikap damai, menuruti segala kemauan anak, cenderung tidak menegur atau memperingatkan dan selalu menyerah pada anak untuk menghindari konfrontasi. Ibu tipe ini biasanya bersifat hangat sehingga disukai oleh anak.

Baca: Terkait Pola Asuh, Mengapa Orangtua Saling Bersaing?

Contoh dari pola asuh permisif ini, ketika anak ingin bermain gadget padahal esok harinya ada ulangan, ibu mengizinkan dan memberikan kebebasan pada anak tanpa memberikan batasan waktu berapa lama anak boleh bermain, meski sebenarnya anak perlu waktu untuk belajar.

Ibu tidak menanyakan dan memerdulikan apa pun yang mau dilakukan dan di-browsing anaknya. Ibu percaya sepenuhnya pada sang anak bahwa ia bisa mengontrol diri.

Padahal, di sini Ibu seharusnya mengontrol anak. Misalnya, berapa jam ia boleh bermain gadget, membatasi hal-hal apa saja yang dilarang di-browsing oleh anak seusianya. 

Ciri-ciri Pola Asuh Permisif :

Pola asuh permisif ini memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

Baca: 5 Perilaku Anak Akibat Salah Pola Asuh

Dampak Pola Asuh Permisif Bagi Anak

Negatif

Pola asuh permisif yang terlalu memberikan kebebasan pada anak jika dibiarkan berlarut-larut akan berdampak kurang baik terhadap anak, di antaranya:

Baca: Lakukan Ini Jika Suami-Istri Punya Pola Asuh Berbeda

Positif

Namun demikian, ada dampak positif di balik dampak negatif dari pola asuh permisif. Bila anak mampu menggunakan kebebasan yang diberikan orangtua secara bertanggung jawab,  ia akan menjadi:

Baca: Beda Pola Asuh Orangtua Generasi Baby Boomer dan Generasi X

Ibu yang terlalu memberikan kebebasan pada anak bukanlah hal yang baik. Namun, jika terlalu khawatir juga kurang baik, karena bisa menjadi penghambat perkembangannya kelak.

Jadi intinya, jadilah ibu yang memberikan kebebasan yang bertanggung jawab kepada buah hati agar ia bisa berkembang secara optimal.

Hilman Hilmansyah/Tabloid NOVA