Minum Air Es dan Makan Malam Bisa Bikin Buncit, Mitos atau Fakta?

By nova.id, Minggu, 1 Januari 2017 | 06:45 WIB
Apa Sih Bedanya Gemuk dan Buncit (nova.id)

Memiliki tubuh berukuran besar kerap mengundang risiko. Tak hanya risiko kesehatan, tetapi juga masalah sosial. Banyak mitos yang beredar tak sesuai kenyataan. Berikut 10 mitos tentang tubuh besar dan fakta yang sebenarnya.

Gemuk adalah Faktor Keturunan

Mitos: Apakah Anda percaya bahwa badan gemuk karena faktor keturunan? Mitos ini memang banyak dipercaya orang, padahal faktanya tidak selalu seperti itu.

Fakta: Kegemukan karena faktor keturunan hanya 5%. Selebihnya karena pola makan yang tidak benar dan tidak bergerak atau malas berolahraga.

Meski Anda memiliki warisan genetis kelebihan berat badan, tetapi gen tidak otomatis mengubah tubuh menjadi gemuk. Pesan genetik yang memengaruhi kinerja organ tubuh berakibat sistem metabolisme Anda cenderung membuat gemuk.

Makan di Malam Hari Bikin Gemuk

Mitos: Makan malam membuat perut buncit dan berat badan bertambah.

Fakta : Permasalahannya bukan terletak pada pukul berapa Anda makan malam. Ada tiga hal yang menjadikan makan malam membuat bobot bertambah, yaitu seberapa banyak kalori yang Anda konsumsi, seberapa berat aktivitas Anda sepanjang hari, dan jenis makanan yang Anda konsumsi.

Kapan pun Anda makan, tubuh akan menyimpan kelebihan kalori dalam bentuk lemak. Yang penting adalah menjaga keseimbangan antara kalori yang keluar dengan yang masuk. Makan malam juga tidak akan membuat perut buncit selama tidak melebihi kebutuhan kalori harian.

Syaratnya, Anda juga harus tetap melakukan aktivitas atau olahraga, dan berhentilah makan sebelum kenyang.

Jangan Minum Air Es Usai Makan

Mitos: Minum air es setelah makan akan menyebabkan kandungan lemak dan minyak dari makanan menggumpal menjadi lemak beku.

Fakta : Tubuh akan selalu menghasilkan panas sehingga suhu di dalam organ pencernaan lebih tinggi daripada suhu di rongga mulut.

Lemak beku akan menempel dan larut dengan sendirinya saat masuk ke organ pencernaan. Artinya, dengan atau tanpa es, lemak akan tetap masuk ke dalam tubuh. Sehingga  bukan esnya saja yang jadi masalah, melainkan jenis makanan sekaligus kalori dan porsinya.

Air es bisa memberikan kelebihan asupan kalori apabila ditambahkan pemanis, seperti sirop atau pemanis lainnya. Jadi, air es bukan sumber utama penyebab berat tubuh naik.

Stres Menyebabkan Kegemukan

MItos: Stres dapat membuat perut menjadi buncit dan tubuh bertambah gemuk.

Fakta: Relatif, tidak terjadi pada semua orang. Stres berlebih terkadang malah membuat seseorang tidak bernafsu makan. Stres bukan sumber utama kegemukan, tergantung pola pikir setiap individu.

Ada beberapa penyebab yang membuat berat tubuh cepat naik saat stres, seperti gangguan metabolisme yang melambat dan membuat pembakaran kalori dalam tubuh berkurang. Stres memang dapat memicu emotional eating atau luapan ekspresi yang disalurkan dengan makan berlebih.

Tapi, ini hanya terjadi pada sebagian orang saja. Mengkonsumsi makanan tidak sehat pada saat tidak stres pun bisa memicu penumpukan lemak berlebih dalam tubuh.

Langsung Tidur Setelah Makan

Mitos: Anda sering mendengar istirahat dan tidur usai makan dapat membuat badan menjadi gemuk?

Fakta: Ketika keseimbangan tubuh Anda positif, tubuh dapat menyimpan kelebihan energi. Istirahat sendiri merupakan saat bagi tubuh untuk melakukan metabolisme yang membantu kerja jantung, fungsi ginjal, otak hingga pencernaan.

Dengan istirahat cukup dan mengelola makan, Anda tak perlu khawatir lemak bakal menumpuk. Proses bertambahnya berat tubuh juga memakan waktu. Tidak serta merta, begitu Anda tidur usai makan lantas lemak menumpuk. Imbangi kegiatan makan dengan aktivitas gerak agar seimbang.

Makan Gorengan Bikin Gemuk?

Mitos: Takut makan gorengan karena kandungan minyak dalam gorengan dapat menyebabkan berat tubuh naik?

Fakta: Mengonsumsi sesuatu secara berlebihan memang tidak baik, termasuk gorengan. Bukan soal banyaknya jumlah gorengan yang dimakan, namun juga penggunaan minyak goreng yang berulang kali.

Sebaiknya Anda memang mengurangi kebiasaan makan gorengan, demi menjaga kesehatan. Penyakit seperti tukak lambung, nyeri dada dan kolesterol tinggi mudah ditemui apabila Anda tak mengurangi kebiasaan makan gorengan.

Gemuk Pasca Melahirkan

Mitos: Pasca melahirkan, banyak ibu yang tak yakin berat tubuhnya bakal kembali seperti semula.

Fakta: Saat hamil, berat badan memang bisa melesat naik hingga 30% dari berat badan sebelumnya. Sehingga untuk bisa mengembalikan bentuk tubuh ke ukuran normal butuh proses.

Selain karena menyusui, si ibu juga membutuhkan banyak asupan nutrisi. Sehingga berat badan normal dan ideal bisa dicapai dengan melakukan aktivitas olahraga teratur, serta tak mengonsumsi makanan berlemak secara berlebihan.

Sering Minum Bersoda

Mitos: Minuman bersoda dipercaya mengakibatkan lemak dalam tubuh semakin bertambah. Benarkah?

Fakta: Tidak benar mengonsumsi minuman bersoda membuat berat badan bertambah dengan cepat. Minuman bersoda diyakini hanya berpengaruh terhadap lambung dan memicu gas sehingga membuat perut terasa membesar atau membuncit.

Pengaruh ini pun bersifat sementara, sehingga tidak akan menyebabkan ukuran perut membesar secara permanen. Tetapi, Anda harus waspada minuman bersoda yang memiliki kadar gula berlebih. Minuman soda yang mengandung sukrosa dapat memicu peningkatan kadar gula dalam darah.

Dan biasanya, permasalahan yang muncul adalah tubuh lambat dalam proses pembakaran. Inilah yang menyebabkan tubuh cepat gemuk. Jadi, minuman bersoda tidak selalu membuat kegemukan, tergantung kondisi tubuh masing-masing orang.

Makin Tua Makin Gemuk

Mitos: Semakin tua umur seseorang, tubuh akan semakin gemuk, khususnya bagian perut yang terlihat buncit.

Fakta: Seiring bertambahnya usia, berbagai fungsi tubuh tentu akan berkurang. Otot yang tadinya kencang mulai mengendur, hormon juga berkurang sehingga penumpukan lemak pun tak bisa dihindarkan.

Secara psikologis, semakin bertambahnya usia juga akan membuat orang akan lebih mengutamakan menikmati hidup, sehingga pola makan kurang terjaga.

Aktivitas yang sebelumnya tinggi pun kemudian berkurang. Inilah yang menyebabkan berat badan meningkat, karena tidak ada keseimbangan antara aktivitas dan asupan kalori yang masuk dalam tubuh.

Perubahan Hormon Picu Kegemukan

Mitos: Perempuan lebih mudah gemuk setelah menopause.

Fakta: Benar, karena hormon estrogen yang berkurang dapat membuat lemak lebih mudah menumpuk.

Hormon tidak hanya dapat memantau kehadiran lemak dalam tubuh tetapi juga membantu kelancaran fungsi proses fisik harian. Artinya, berat badan seseorang akan dipengaruhi oleh hormon di dalam tubuhnya.

Tetapi, mereka yang sejak masa premenopause atau sejak muda aktif dan teratur berolahraga biasanya tidak terlalu terpengaruh.

Swita Amallia/Berbagai Sumber