Ramlan Butarbutar, dalang perampokan dan pembunuhan satu keluarga di Pulomas, Jakarta Timur kemarin berhasil diringkus petugas.
Seperti dilansir dari Tribunnews, selepas pencidukan dan penembakan Ramlan Butarbutar yang dijuluki Kapten Pincang, reporter Tribun Medan (Tribunnews.com network) menyambangi kampung halamannya di Lubukpakam, Sumatera Utara, Kamis (29/12/2016).
Di kampung halamannya, Ramlan Butarbutar menjadi perbincangan hangat kawan-kawan masa kecilnya.
Baca: 6 Fakta Dibalik Sosok Agnesya, Istri Ketiga Dodi Triono yang Akan Diperiksa Polisi
Ramlan Butarbutar lahir dan besar di Jalan KH Agus Salim, Kelurahan Lubukpakam III Kecamatan Lubukpakam, Kabupaten Deliserdang, Sumatera Utara.
Sebagian warga mengaku tak lagi terkejut perihal ditembaknya Ramlan hingga tewas.
"Kalau seperti itu (merampok) memang kerjaannya dari dulu. Saat SD dan SMP dia tinggal di Lubukpakam ini. Setelah itu merantaulah dia ke Jakarta. Pernah juga pulang ke sini bawa anak anaknya," ucap warga yang enggan membeberkan namanya saat berbincang dengan Tribun.
Kini rumah yang ditempatinya semasa kecil bersama orangtuanya, telah ditinggali abang kandungnya, Dahlan Butarbutar.
Tepat di sebelah rumah Dahlan terdapat warung kopi.
Baca: Ungkapan Rindu Dianita Gemma Sebelum Tewas: 'Mama, I Love You, Dian kangen."
Di warung kopi inilah beberapa warga masih membicarakan tragedi pembunuhan sadis, berupa penyekapan 11 orang di toilet hingga menewaskan enam orang.
"Tapi si Ramlan ini kalau pulang kampung royal juga sama warga sini. Dia itu selalu nyuruh minum-minum. Nanti dia (Ramlan) itu yang bayari. Kadang rokok kawannyapun dibayarinya. Memang dia gak kasih uang. Cuma yang namanya bayarin kawan, dialah orangnya dia yang bayari," ujar Boru Manurung, tetangga.
Warga menyebut kalau kemungkinan besar Ramlan yang tewas ditembak polisi saat penangkapan karena melakukan perlawanan akan dimakamkan di Jakarta.
Menurut warga, kedua orangtuanya juga meninggal dan dikuburkan di Jakarta dulunya.