Dewasa ini semakin banyak generasi muda yang tak bisa lepas dari gadget, aplikasi, dan unsur teknologi dalam keseharian mereka. Namun, masih jarang di antara mereka yang belum berpikir kritis bagaimana alat-alat tersebut dapat bekerja dan dinikmati fungsinya?
Atas pemikiran tersebut, Andre Halim membentuk sekolah pemograman, Koding Next Indonesia dengan tujuan menciptakan programer-programer handal di Indonesia. Tak hanya berpredikat programer dengan pemikiran yang logis dan terstruktur, tapi juga dapat jadi pencetus atau pencipta di era teknologi ini.
Lantas apa manfaat yang didapat jika anak-anak bersekolah di sekolah koding ini?
Andre menyatakan meski terbilang nonformal, diharapkan ketika lulus dari sekolah ini, anak-anak lebih mampu bersaing dengan menciptakan atau memberi layanan berupa website ke beberapa perusahaan atau menciptakan program itu sendiri.
Baca: Orangtua, Begini Cara Mengasuh dan Mendidik Anak Generasi Alfa
"Jika menguasai akan memberikan peluang untuk menghasilkan uang. Lalu kalau mereka jago seperti di aplikasi ojek online mereka bisa bantu di application development tanpa orangnya harus lulus SMP, SMA atau kuliah supaya dapat sertifikat S1," kata founder Koding Next Indonesia tersebut saat ditemui dalam acara Grand Opening di The Mansion Dukuh Golf Kemayoran, Jakarta Pusat, Sabtu (7/1/2016).
Selain itu keunggulan dari sekolah ini menurut Andre, Koding Next Indonesia menciptakan suasana yang santai dan lebih fleksibel.
"Cara kita mengajar terutama untuk anak SD dan SMP kita tidak mau cara mengajar yang kaku tanpa mereka sadari mereka mempelajari dasar-dasar koding," imbuhnya.
Selanjutnya, orangtua tak perlu khawatir para pengajar merupakan tenaga ahli di bidangnya. "Pengajar lokal, ada satu guru kita ambil dari Polandia tugas mereka untuk mengajar tenaga lokal."
Sekolah yang diperuntukkan untuk anak-anak mulai usia 6 tahun hingga dewasa ini terbagi menjadi tiga tingkatan yang dikelompokan berdasarkan usia.
Tingkat pertama yang disebut LittleKoders untuk usia 6-7 tahun. Tingkat kedua, untuk anak 8-12 tahun yaitu JuniorKoders dan yang terakhir untuk anak usia 13 tahun ke atas.
Masing-masing program diawali dengan pengenalam konsep utama koding dalam satu semester. Setelah itu mereka dapat memilih jenis program apa yang mereka sukai. Beberapa ilmu yang didapatkan adalah mobile application, 3D design & printing, online security, website design, games dan masih banyak lainnya.
Baca: Ibu, Ini 8 Cara Menyenangkan Ajari Anak Calistung di Rumah
Namun batasan usia tersebut tidak terlalu kaku. Bila seorang anak memiliki kemampuan melampaui usianya, tidak menutup kemungkinan bagi mereka untuk naik tingkatan kelas.
Anak-anak akan belajar satu kali seminggu dengan durasi 1-2 jam dalam sekali pertemuan. "Kita satu kali seminggu, kita berasumsi mereka sudah banyak kegiatan yang lainnya," imbuhnya.
Untuk biaya sendiri, para orang tua cukup menyediakan Rp6 juta per semester untuk buah hati mereka. Khusus selama masa promosi Koding Next Indonesia berikan diskon dan free trial menarik sampai dengan 15 Januari 2017 mulai dari pukul 09.00 sampai 17.00.
Bagaimana Sahabat NOVA, Anda tertarik untuk mencobanya bersama Si Kecil?
Menda Clara Florencia/Tabloid NOVA