Mengapa Sakit Diabetes Sering Disertai Komplikasi Pada Ginjal?

By nova.id, Jumat, 13 Januari 2017 | 04:15 WIB
6 Tanda Utama Ginjal Anda Bermasalah (nova.id)

Kabar duka datang dari dunia hiburan pagi ini. Salah satu personal grup Project Pop yaitu Mochamad Fachroni atau yang akrab disapa Oon meninggal dunia. Ocha, sang istri, menyebut beberapa waktu lalu Oon menderita diabetes.

Dan, belakangan sakitnya melebar ke organ jantung serta mengalami gagal ginjal sehingga Oon harus cuci darah seminggu tiga kali.

"Jadi fungsi ginjal Oon itu memang sudah menurun. Oon itu terkena gagal ginjal terminal, sudah lumayan parah, sehingga memerlukan cuci darah hingga 3 kali dalam seminggu untuk menghilangkan racun dalam tubuhnya. Fungsi ginjalnya sekarang diambil alih oleh mesin cuci darah," ucap Udjo, sahabatnya dalam grup tersebut yang ikut menjelaskan.

Baca: 5 Tanda Ginjal Mulai Bermasalah dan Anda Harus Segera ke Dokter

Seperti diketahui, diabetes adalah suatu kondisi di mana tubuh Anda tidak menghasilkan cukup insulin atau tidak dapat menggunakannya dengan benar. Insulin adalah zat penting untuk mengatur kadar gula darah. Gula darah yang tinggi dapat menyebabkan masalah dalam setiap bagian dari tubuh Anda, termasuk ginjal.

Jika Anda memiliki diabetes tipe 2, Anda mungkin memiliki urine yang sangat asam. Yang meningkatkan risiko Anda untuk mengalami batu ginjal. Batu ginjal ini terbentuk ketika Anda memiliki konsentrasi zat tertentu dalam urin.

Beberapa batu ginjal terbentuk dari kelebihan kalsium oksalat. Lainnya terbentuk dari struvite, asam urat, atau sistein.

Baca: Ini Bedanya Gejala Sakit Ginjal dengan Sakit Pinggang

Batu ginjal dapat menjalar ke saluran kemih dimana batu-batu kecil ini dapat keluar dalam urin disertai rasa sakit atau tidak sama sekali. Namun, jika batu berukuran besar dan bersarang di saluran kemih, akibatnya akan memblokir aliran urin sehingga menimbulkan infeksi atau pendarahan.

Gejala lain dari batu ginjal meliputi sakit punggung atau perut, mual, dan muntah. Siapapun dapat mengalami batu ginjal. Selain diabetes, faktor risiko lain untuk batu ginjal disebabkan oleh:

Baca: Ketahui 7 Fakta Terkini Penyakit Diabetes

Obat-obat tertentu juga dapat menempatkan Anda pada risiko yang lebih tinggi mengalami batu ginjal. Di antaranya adalah:

Lalu bagaimana cara yang tepat untuk mengobati batu ginjal?

Batu ginjal kecil tidak selalu memerlukan pengobatan. Anda mungkin akan disarankan untuk minum air lebih banyak untuk membantu mengeluarkan batu ginjal. Warna urin yang pucat atau cerah pertanda konsumsi cairan sudah tercukupi. Sebaliknya, jika warna urin gelap atau pekat, artinya kurang minum.cepat.

Batu ginjal besar mungkin membutuhkan obat penghilang rasa sakit dari resep dokter yang lebih kuat dan kondisi ini lebih mengganggu. Kondisi ini dapat menyebabkan perdarahan, infeksi saluran kemih, atau bahkan merusak ginjal.

Salah satu pengobatan yang umum digunakan adalah extracorporeal shock wave lithotripsy, yang menggunakan gelombang kejut untuk memecah batu. Jika batu di ureter Anda, dokter Anda mungkin dapat memecahkannya dengan sebuah ureteroscope.

Jika batu Anda sangat besar dan Anda tidak bisa mengeluarkan mereka, Anda mungkin perlu melakukan pembedahan.

Baca: Penderita Diabetes Wajib Perhatikan Kaki

Bagaimana cara mengurangi risiko mengalami batu ginjal?

Jika mengalami batu ginjal, risiko berulang lebih rentan terjadi. Untuk mencegahnya, jaga pola makan yang bergizi dan kelola berat badan. Tak lupa minum sekitar 8 gelas air putih. Jus jeruk juga dapat membantu meminimalisir risiko ini.

Jenis batu akan membantu dokter Anda memutuskan perubahan apa yang harus dibuat untuk pola makan Anda. Beberapa batu ginjal terbentuk dari kalsium oksalat tapi tidak berarti Anda harus menghindari kalsium. Terlalu sedikit kalsium membuat tingkat oksalat meningkat. Maka coba ubah pola makan dengan cara berikut:

Sumber: HelloSehat