Saat Karier Terasa Mandek, Haruskah Buru-buru Resign?

By nova.id, Jumat, 12 Mei 2017 | 02:45 WIB
Terungkap Prioritaskan Pekerjaan Warga Jakarta Sulit Hidup Sehat (nova.id)

Sudah lima tahun Rina bekerja, namun jabatannya masih sama. Ketika ada peluang promosi, bos malah memilih orang lain ketimbang menawarkan posisi itu pada Rina.

Kemudian, Rina terpikir untuk resign, jalan keluar yang lebih menarik di saat stagnan dalam kondisi tersebut.

Memang, bekerja jadi kurang bergairah jika tak ada tantangan berbeda ketika menjalaninya dalam sekian lama. Tapi, apa iya cari pekerjaan baru bisa menjadi solusi terbaik? Tungguh dulu, sebaiknya pertimbangan tiga hal berikut sebelum memutuskan keluar.

Introspeksi Diri

Kesibukan sehari-hari terkadang membuat kita lupa apa yang membuat kita ingin bekerja. Karena menyukai pekerjaannya kah? Menikmati gaji dan fasilitas menggiurkan? Atau karena status sosial?

Lalu telisik juga penyebab karier terasa mandek alias jalan di tempat. Apa karena tak kunjung dipromosikan? Gaji tak ada kenaikan? Pekerjaan kurang menantang dan tak bisa mengembangkan diri?

Baca: 3 Pertanyaan Menggelitik Saat Ingin Resign Karena Bosan dengan Pekerjaan

Andrea Harefa dalam buku Menata Karier Menuju Kebebasan Finansial mengatakan sebuah pekerjaan disebut sebagai karier hanya jika ia memberikan peluang untuk maju.

Kemajuan ini dilihat dari 2 hal paling umum yaitu: kesempatan mendapat peran dan tanggung jawab yang lebih besar, dan kedua peluang untuk mendapatkan jabatan/pangkat yang lebih tinggi.

Keduanya berimbas pada imbalan yang diterima dan menjadi tolak ukur kesuksesan karier. Nah, jika sudah memahami alasan apa yang sebenarnya membuat Anda merasa mandek di pekerjaan, barulah bisa mengambil tindakan yang tepat.

Baca: Alasan Banyak Karyawan Bagus Keluar dari Pekerjaannya, Nomor 3 Bikin Kaget!

Cek Peluang

Tawaran dari luar dan ingin segera resign terkadang hanya godaan sesaat. Bagaimana kita tahu ternyata ada peluang yang mungkin 'tersembunyi' di dalam perusahaan. Bicarakan dengan atasan apakah Anda bisa menjajagi posisi yang berbeda, meminta perluasan tanggung jawab, atau mengembangkan diri.

Selain itu, cek juga peluang yang ada di luar perusahaan. Baik jabatan yang lebih tinggi maupun fasilitas yang lebih bagus. Setelah itu, sesuaikan dengan kemampuan. Jangan-jangan, Anda perlu menambah skill baru.

Baca: Benarkah Bekerja di Rumah itu Mudah dan Menyenangkan?

Bila ya, perhitungkan waktu dan kemana harus belajar hal baru tersebut. Rajinlah browsing situs karier dunia kerja lokal maupun internasional. Termasuk juga lembaga yang menawarkan sertifikasi untuk menambah kemampuan Anda di bursa kerja.

Kunci untuk terus kompetitif di dunia kerja adalah dengan terus meningkatkan kualitas diri sesuai perkembangan zaman. Maksudnya, sudah enggak zamannya lagi menganggap kegiatan belajar cukup selesai di bangku kuliah. Bekerja juga perlu terus belajar hal baru, bukan?

Baca: 4 Langkah Mempersiapkan Keuangan Sebelum "Resign"

Apa tujuanmu?

Banyak orang merasa stagnan dalam karier, tapi ketika ditanya apa tujuan yang ingin dicapai, sulit menemukan jawabannya. Ketika merasa mentok, jangan-jangan sebenarnya hanya merasa bosan dan butuh suasana baru.

Ada baiknya membuat pemetaan tentang rencana karier Anda di masa depan. Ke mana arah yang ingin dicapai dan di mana posisi Anda saat ini? Apakah sudah berada di jalur yang tepat?

Bila macet atau ada gangguan bisa saja Anda akan diarahkan ke jenjang yang lebih panjang atau berputar-putar tapi nantinya mengarah ke tujuan utama.Sebab betapa banyak pun rintangan yang dihadapi, Anda akan berusaha untuk mencapainya. Dengan begitu, istilah karier stagnan tidak ada dalam kamus Anda.

Emma Aliudin/Tabloid NOVA