Orang Tua, Ini Cara Bijak Merespons Pertanyaan Mengejutkan dari Anak Soal Seks

By nova.id, Rabu, 1 Februari 2017 | 03:00 WIB
Orang Tua, Ini Cara Bijak Merespons Pertanyaan Mengejutkan Anak Soal Seks (nova.id)

Tak bisa dipungkiri, meski zaman telah begitu modern, masih banyak orang tua yang sering merasa tabu berbicara seks pada anaknya. Biasanya, pendidikan seks di mata mereka hanya sebatas berbicara soal larangan hubungan seks sebelum menikah.

Padahal seharusnya orang tua bisa melihatnya dalam perspektif yang lebih luas, yaitu memahami pendidikan seks sebagai proses pembekalan.

“Sehingga anak bisa memahami seksualitasnya secara sehat, benar dan lurus," kata Hana Yasmira, MSi., Parental Communication Specialis, Prevention Child Sex Abuse Counselor.

Ketika anak kita mulai aktif secara seksual, pendidikan seks yang dibekali pada mereka sejak dini pun bisa menjadikan mereka pribadi yang sehat meliputi 3 aspek yang  berguna dalam kehidupan mereka di masa depan. Apa saja?

BACA: 9 Ciri Anak Mengalami Kekerasan yang Sering Tak Disadari Orangtua

Sehat fisik

Jika anak memahami makna pendidikan seks, kelak dalam pergaulannya ia bisa terhindari dari kehamilan yang tidak diinginkan, tidak menyebabkannya tertular penyakit menular seksual dan tidak merusak kesehatan dirinya dan orang lain.

Sehat psikis

Saat anak mengetahui soal seks dan seluk-beluknya secara bertahap, pemahamannya akan lebih komprehensif. Sehingga nantinya kehidupan seks anak tidak membuatnya merasa tertekan, terpaksa dan berdampak buruk pada kesehatan mentalnya dan orang lain.

BACA: Pendidikan Seks untuk Anak Usia Balita

Sehat secara sosial

Ketika anak menjadi bagian lebih luas dalam bersosialisasi di masyarakat, pendidikan seks sejak dini menjaganya untuk tidak melanggar aturan dan norma-norma sosialnya (agama, budaya dan lingkungan).

Untuk itu, para ayah dan ibu amat penting menguasai materi soal pendidikan seks yang bisa dipelajari sendiri. Diskusikan pula dengan suami bagaimana dan kapan menyampaikannya pada anak.

Sebab membicarakan hal yang terkesan tabu ini tentu harus diutarakan dalam kondisi santai. Artinya, informasi yang disampaikan berlangsung jujur, terbuka, informatif, dan lugas dengan tetap memperhatikan usia dan tingkat pemahaman anak.

Baca: Tips Mudah Bicara Seks dengan Anak

Yang harus diingat orang tua, kata Hana, responslah selalu pertanyaan dan keingintahuan anak (seaneh dan semengejutkan apapun) dengan sikap “Saya senang kamu menanyakannya pada saya.”

Bukan malah mengkritisinya dengan sikap defensif kamu masih terlalu kecil buat menanyakan itu. Pertanyaan itu tidak pantas kamu tanyakan! Kenapa kamu menanyakannya? Siapa yang mengajarimu? Tahu darimana kamu tentang beginian?

"Karena sikap defensif akan mendorong anak takut bertanya lebih banyak sehingga akan terjadi communication gap. Dampaknya, anak akan terdorong mencaritahu dari luaran (pornografi)," ujar Hana lagi.

Noverita K. Waldan/Tabloid NOVA