Ternyata, Brokoli Tidak Turunkan Kanker

By nova.id, Rabu, 1 Februari 2017 | 05:15 WIB
5 Mitos Kanker Payudara dan Serviks yang Salah Kaprah (nova.id)

Kanker Payudara masih menduduki peringkat pertama di Indonesia. Banyak orang terkecoh, sebab kanker payudara awalnya tidak menimbulkan sakit sama sekali. Tak jarang mereka baru mengetahui kanker payudara setelah stadium lanjut.

Banyak orang yang lalu memilih mengubah gaya hidupnya. Salah satunya hanya mengonsumsi satu jenis sayuran, yakni brokoli. Benarkah brokoli turunkan kanker?

Ternyata pola itu tidak terlalu berpengaruh. Kata dr. Walta Gautama SpB(K).Onk., mengonsumsi hanya satu jenis sayuran tidak berdampak besar. “Konsumsi brokoli saja tidak turunkan kanker,” tegas dr. Walta Gautama saat ditemui di Rumah Singgah Yayasan Kanker Payudara Indonesia (YKPI) di kawasan Kemanggisan, Jakarta Barat

Ia menyarankan tidak hanya mengonsumsi brokoli, namun mengimbanginya dengan berolahraga, sebab kalau hanya diet makanan tidak akan menurunkan kanker.

"Berkeringat, olahraga. Diet brokoli tidak turunkan kanker," lanjutnya.

Alkohol Sebabkan Kanker

Lebih jauh dr. Walta mengatakan, hingga saat ini belum diketahui penyebab persis munculnya kanker payudara. Namun dapat dipastikan pengaruh alkohol sangat besar. Kanker bisa tercetus dengan kebiasaan mengonsumsi minuman beralkohol.

"Alkohol jelas penelitiannya," katanya lagi.

Selanjutnya, meski tidak dianjurkan, asap rokok tidak memiliki hubungan. Namun beberapa asap lain justru terbukti menyebabkan kanker payudara. Misalnya asap polusi kendaraan.

"Kalau rokok enggak ada hubungan statistik, tapi asap-asap yang lain ada," ujarnya.

Selain berbicara soal penyebab, dr. Walta mengatakan, obat yang baik adalah perasaan senang untuk penderita. Sebaliknya, perasaan yang tidak senang cenderung berisiko kanker.

"Syaratnya orang yang happy. Yang anti happy itu lebih berisiko kanker,"  tuturnya.

Oleh sebab itu, seorang motivator sangat diperlukan untuk penyintas kanker. Sebab, seorang motivator bisa memperbaiki suasana hati penderita. Penyintas kanker sangat butuh dukungan dan semangat dari orang di sekitarnya.

"Seorang penderita kangker itu butuh motivator. Biar enggak stress dan pikirannya terbuka," tandasnya.

Menda Clara Florencia/Tabloid NOVA