Mari bertanya kepada diri kita masing-masing tentang seberapa besar langkah mencegah penyakit yang sudah Anda lakukan hingga detik ini?
Apakah hanya dengan istirahat cukup dan makan sayur serta buah-buahan sudah menjadi tindakan luar biasa yang Anda yakini mampu menjauhkan Anda dari ancaman penyakit serius?
Jika tidak, apa yang sebenarnya bisa kita lakukan sebagai langkah pencegahan risiko penyakit kanker? Jawabannya adalah melakukan Medical Check Up (MCU).
Bacalah artikel ini sampai selesai. Bukan hanya demi Anda sendiri, tapi demi orang-orang tercinta yang setiap detiknya senantiasa ingin terus hidup lama bersama dengan Anda. Sebut saja buah hati tersayang, suami dan tentunya orangtua dan sahabat.
Menurut, dr. Kathleen Soenario, Sp.OG dari RS Siloam, Jakarta Barat, melakukan Medical Check Up (MCU) bagi perempuan bisa jadi lebih wajib dan penting ketimbang bagi lelaki. Karena, kita bisa mendeteksi apakah kita terpapar kanker payudara atau kanker serviks secara dini.
Baca: 10 Tes Kesehatan yang Diperlukan Perempuan
“Supaya penanganan dapat dilakukan secara optimal tanpa menunggu keluhan, apalagi untuk penyakit-penyakit seperti kanker payudara dan kanker serviks yang angkanya setiap tahun bertambah,” jelas dr. Kathleen Soenario, Sp.OG.
Ditambahkan Kathleen, perempuan wajib melakukan skrining mamografi apabila sudah berusia 40 tahun. Yang tak kalah penting adalah pemeriksaan payudara sendiri atau SADARI yang dilakukan sejak dini, sehingga bila ditemukan benjolan di payudara dapat segera mendapat penanganan lebih lanjut oleh dokter.
“Selain SADARI dan mamografi, perempuan di bawah usia 30 tahun dan aktif secara seksual juga harus melakukan papsmear setiap tahun. Untuk perempuan usia di atas 30 tahun, setelah tiga tahun berturut –turut melakukan papsmear dan hasilnya normal dapat melakukannya setiap dua atau tiga tahun lagi,” tambahnya. “Biasanya,” lanjut Kathleen, “Saat melakukan pemeriksaan papsmear juga sekalian melakukan cek USG untuk melihat organ kandungan.”
Baca: Catat, Lakukan Persiapan Ini Sebelum Medical Check-Up!
Adakah medical check up yang perlu dijalani selain papsmear?
“Tes IVA (infeksi visual asam asetat) juga bisa dilakukan. Tes IVA pada prinsipnya sama dengan papsmear, yakni untuk mendeteksi kanker serviks. Bedanya, pemeriksaan papsmear mengambil sel langsung di mulut rahim dan diperiksa ahli patologi anatomi di bawah mikroskop, sementara tes IVA jauh lebih sederhana dan bisa dilakukan di Puskesmas, meski tetap butuh petugas yang sudah ahli,” ujar Kathleen panjang lebar.
Segera berkonsultasi dengan dokter, “Intinya, perempuan harus sadar dan mau peduli, misalnya jika mereka punya riwayat keguguran dua kali berturut-turut atau permasalahan lainnya. Sebaiknya segera periksa,” tukasnya.
Lebih-lebih jika melihat tingginya angka kematian perempuan pengidap kanker payudara dan kanker serviks dewasa ini, maka MCU menjadi “wajib” hukumnya. “Tak perlu takut diperiksa. Banyak perempuan yang cemas dan takut melakukan MCU, padahal sebetulnya tak perlu takut, karena ini justru sangat membantu,” lanjut Kathleen seraya memberi contoh kanker serviks. “Kalau sudah telanjur menjadi kanker, sangat sulit menyembuhkannya. Padahal, jika terdeteksi secara dini, bisa dilakukan penanganan dan penyembuhan.”
Baca: Medical Check Up Penting untuk Segala Usia
Persepsi yang sangat keliru soal medical check up
Kesadaran kaum perempuan untuk memeriksakan diri memang harus terus ditingkatkan, sehingga tak ada lagi yang menganggap sepele MCU.
Dokter spesialis kandungan dan kebidanan ini juga menyoroti penyakit genetik. “Jika sudah diketahui memiliki penyakit genetik, harus segera mendapat penanganan. Misalnya, pasien punya riwayat penyakit genetik kanker payudara. Harus lebih aware memang. Masalahnya, penyakit genetik, kan, sudah bawaan, sehingga yang bisa dilakukan adalah mengubah pola hidup untuk lebih sehat dan menjalani pemeriksaan rutin,” tambahnya.
Bukan MCU yang harus ditakutkan, melainkan ketika ditemukan kelainan dan harus mendapatkan penanganan serius. “Tidak semua benjolan di payudara kanker. Dengan SADARI misalnya, disertai pemeriksaan lebih lanjut, akan dapat diketahui hasilnya,” ujar Kathleen.
Swita Amallia/TabloidNova
KOMENTAR