Jalani Diet GM Turun 5-8 Kilo dalam Seminggu, Seperti Apa Caranya?

By nova.id, Selasa, 14 Februari 2017 | 13:45 WIB
Diet Pembakar Lemak Perut (nova.id)

Diet kerapkali dimaknai awam sebagai langkah utama yang harus dilakukan untuk menurunkan berat badan. Padahal, arti diet juga bertujuan untuk menjaga kesehatan tubuh agar terhindar dari penyakit tertentu.

Menurut Jansen Ongko, MSc., RD, Ahli Gizi dan Olahraga, arti diet yang sesungguhnya adalah pengaturan pola makan, baik jenis, porsi, maupun kandungan gizinya.

Baca: Ternyata Porsi Pada Kemasan Makanan Bukan Takaran Porsi Sehat untuk Dikonsumsi

Dan ternyata tidak sembarang usia boleh melakukan diet, lo. Founder PT Lagizi Karya Indonesia ini menyebutkan, ada batasan umur seseorang boleh berdiet. 

Anak-anak tidak dianjurkan melakukan diet karena mereka masih berada pada tahap pertumbuhan sehingga kebutuhan gizinya wajib dipenuhi. 

Selain batasan usia, ada 3 hal yang harus diperhatikan dalam menjalankan diet. Mulai dari pengaturan pola makan, aktivitas fisik, dan istirahat. 

Baca: Bosan Gemuk? Cobalah Diet Alkaline untuk Turunkan Berat Badan

Nah, kalau ketiganya sudah diperhatikan dan dijalankan, bisakah diet tidak berhasil? Sangat mungkin. Banyak penyebab kegagalan dalam berdiet.

Kurangnya komitmen diri saat berdiet, tegas Jansen, adalah penyebab utama kegagalan dalam berdiet. Diet secara ekstrim adalah penyebab kegagalan berikutnya. Masih banyak penyebab kegagalan yang lain. 

Pilih diet yang sehat dan lakukan secara kontinyu. Jangan sampai ikut-ikutan tren diet tanpa memerhatikan tiga hal tadi. 

Saat ini diet GM (General Motors) sedang ramai diperbincangkan di media sosial. Diet ini dipercaya mampu menurunkan berat badan 5-8 kg dalam waktu satu minggu saja.

Baca: Tak Kunjung Langsing, Ketahui 5 Kesalahan Fatal Saat Menjalani Diet

“Diet GM mengajak orang untuk makan yang berbeda-beda setiap harinya. Misalnya, hari pertama buah, hari kedua sayur, dan seterusnya.”

Diet GM juga diklaim tidak membosankan karena setiap hari makanan yang diasup berbeda-beda.

"Juga tidak mengurangi porsi dan masalah-masalah lain yang dapat menyebabkan gagal diet,” jelas Jansen.

Noverita K. Waldan/NOVA.id