Ternyata, Menikah Bisa Kurangi Risiko Serangan Jantung

By Dionysia Mayang, Selasa, 28 Februari 2017 | 04:30 WIB
Hindari Perceraian, Riset Ungkap Usia Terbaik Untuk Menikah (Dionysia Mayang)

Banyak hal baik yang kita dapatkan, setelah kita menemukan pasangan hidup dan menikah. Salah satu di antaranya adalah meningkatkan kemampuan kita untuk bertahan dari serangan jantung, seperti yang dilaporkan oleh para ahli.

Orang yang menikah memiliki kemungkinan 14 persen lebih kecil untuk meninggal karena serangan jantung, dibandingkan orang yang melajang, dan lebih buruk kemungkinannya pada orang yang bercerai.

Baca: Menikah Muda Bisa Picu Kanker Payudara

Orang yang pernah menikah dan bercerai bahkan memiliki 7 persen kemungkinan lebih buruk untuk meninggal karena serangan jantung. Bisa jadi, pengaruh stress dan lingkungan sosial juga mempengaruhi kemungkinan tersebut.

BACA: Nyeri Dada? Kenali Perbedaan Gejala Asam Lambung dan Serangan Jantung

Para peneliti meyakini bahwa kehidupan rumah tangga yang sehat akan merefleksikan kondisi mental dan fisik baik suami maupun istri.

Nicholas Gollop, peneliti medis dari University og East Anglia mengatakan, pernikahan yang dijalani oleh pasien serangan jantung mempengaruhi bagaimana semangat pasien itu untuk sembuh.

Baca: Hubungan Seks Setiap Hari, Sehatkah?

Dia mengatakan, pasien serangan jantung yang sudah berkeluarga hanya menghabiskan waktu untuk dirawat di rumah sakit selama enam hari. Berbeda dengan pasien lajang yang bisa menghabiskan waktu perawatan dua hari lebih lama.

Namun yang perlu diingat bila kita mengalami serangan jantung, meskipun kita masih lajang atau telah bercerai, jangan berpikir kalau kita sendirian. Lakukan juga kebiasaan yang baik terutama untuk jantung, seperti latihan cardio yang juga baik dilakukan selama pemulihan dari serangan jantung.

Sumber : www.theguardian.com