Sindrom Dual Income No Sex yang Mengganggu Keharmonisan Rumah Tangga

By Dionysia Mayang, Kamis, 2 Maret 2017 | 05:30 WIB
Sindrom Dual Income No Sex yang Mengganggu Keharmonisan Rumah Tangga (Dionysia Mayang)

Etos kerja yang tinggi dari pekerja terutama di kota-kota besar, ternyata memiliki pengaruh dalam kehidupan rumah tangga masing-masing. Keinginan untuk memiliki penghasilan yang semakin tinggi ternyata berbanding terbalik dengan keinginan untuk berhubungan seks dengan pasangan.

Fenomena yang sering terjadi dan mempengaruhi pernikahan modern ini bisa disebut sebagai dual income no sex (DINS).

Riset yang dilakukan oleh Denise Donnelly dari Georgia State University menemukan bahwa 16 persen pasangan yang tidak berhubungan seks setidaknya sekali dalam sebulan, cenderung akan mengalami ketidakbahagiaan dalam rumah tangga dan bercerai.

Dalam riset itu juga disebutkan, 60 persen yang menolak untuk berhubungan seks adalah suami.

Baca: Chat Mesra dan Sering Curhat, 2 dari 10 Tanda Anda Mulai Selingkuh Hati

DINS sendiri merupakan sindrom yang banyak muncul di negara-negara maju dan berkembang seperti Amerika, Inggris, India, dan juga di Indonesia, yang bahkan dianggap bisa merusak kehidupan sosial oleh dokter dan psikiater di Inggris Raya.

Tuntutan hidup di kota besar yang juga diikuti dengan gaya hidup yang tak murah, menjadi alasan dari fenomena DINS, seperti yang dijelaskan oleh Naomi Ernawati Lestari, S.Psi., M.Psi, psikolog dari Light House Indonesia.

“Tuntutan pekerjaan seringkali membuat pasangan suami istri lebih memilih untuk giat bekerja, atau lembur. Sampai di rumah, keinginan untuk seks pun hilang karena sudah terlalu lelah,” jelasnya.

Baca: Jangan Kaget! Ini Alasan Mengapa Ada Pasangan Menikah yang Tak Mau Punya Anak

Padahal, pernikahan yang sehat juga terjadi karena adanya hubungan seks yang dilakukan oleh keduanya. Pembagian pekerjaan atau tanggungjawab dalam rumah tangga memang baik, namun bila tanggungjawab masing-masing sangat berat dan bisa mengurangi keinginan untuk berhubungan seks tentunya harus diwaspadai.

Untuk menghindari sindrom DINS, diperlukan komitmen baik dari istri maupun dari suami dalam menjalankan rumah tangga.

“Dalam pernikahan seharusnya ada intimacy dan komitmen. Jangan sampai pernikahan hanya seperti kontrak kerja, dan pasangan hanya seperti sebatas teman serumah saja,” jelas Naomi pada NOVA.id beberapa waktu lalu.

Baca: Mengapa Lebih Baik Menikah Dulu, dan Jatuh Cinta Kemudian?

Bila keinginan seks hilang, harus dipertanyakan kepada masing-masing, apakah seks masih menjadi kebutuhan dalam pernikahan tersebut atau tidak.

Manusia normal, tentunya masih memiliki keinginan untuk berhubungan seks, apalagi pada pasangan muda. Jika sebaliknya yang terjadi maka penyebabnya tak hanya pasangan yang lebih mengutamakan karier, namun juga sudah tidak ada lagi perasaan cinta dalam pernikahan tersebut.

Sumber : www.wsj.com, www.dailymail.co.uk