Kulit Asia Lebih Baik Gunakan Tabir Surya SPF 30 dan PA ++ Karena Alasan Ini

By Dionysia Mayang, Jumat, 10 Maret 2017 | 02:30 WIB
Bio Defense Sunscreen, tabir surya yang tepat untuk semua jenis kulit wajah (Dionysia Mayang)

Sering melakukan aktivitas di luar ruangan? Pasti sangat kenal dengan istilah SPF atau PA yang ada pada produk-produk seperti lotion untuk menjaga kulit dari serangan sinar ultraviolet yang bisa membuat kulit terbakar, menghitam, dan bahkan kanker kulit.

SPF atau  sun protection factor biasa kita gunakan sebagai acuan seberapa baik produk tersebut bisa melindungi kulit kita dari sengatan matahari. Angka yang tertera merupakan penentu seberapa lama kita bisa menggunakan produk tersebut selama beraktivitas di bawah sinar matahari.

SPF sendiri berfungsi untuk melindungi kulit dari paparan sinar UV-B yang bisa menyebabkan kulit terbakar, seperti yang dijelaskan oleh Dr. Srie Prihianti, SpKK., PhD dari Erha Dermatology.

Baca: Lihatlah Dampak pada Wajah Karena 10 Menit Terpapar Polusi dan Matahari

“SPF yang tinggi bisa membantu melindungi kulit dari sinar UV lebih lama,” jelasnya.

Berbeda dengan SPF, PA atau Protection Against UVA berfungsi memantulkan kembali UV-A. UV-A sendiri memiliki spektrum lebih panjang sehingga dapat menembus lapisan kulit lebih dalam dibanding dengan sinar UV-B sehingga berisiko terkena kanker kulit lebih tinggi.

Tingkatan PA diukur dengan tanda +, misalnya PA++ atau PA+++. Tanda + menggambarkan seberapa kuat kulit kita bisa terlindungi dari paparan sinar UV-A. Tanda ++ memiliki perlindungan dua kali lebih kuat dibanding dengan tanda +.

Baca: Manakah yang Lebih Bahaya, Sinar UVA atau UVB?

Untuk kulit Asia, disarankan menggunakan tabir surya minimal dengan SPF-30 dan PA ++. Namun menurut Dr. Srie, masih belum banyak yang mengetahui cara menggunakan tabir surya yang tepat.

“Jangan irit menggunakan, karena perlindungan yang didapatkan tidak akan maksimal jika takaran kurang pas,” jelasnya.