Payudara, seperti halnya rambut, merupakan salah satu mahkota perempuan. Beberapa dari perempuan pun seringkali merasa tak pernah puas dengan ukuran dan bentuk payudara mereka.
Maka, berbagai cara pun ditempuh untuk “mempermak” payudara mereka. Selain implan yang memang direkomendasikan secara medis, tak sedikit pula yang mengambil jalan pintas dengan melakukan suntik silikon.
Baca: Operasi Payudara, Seberapa Perlu Dilakukan oleh Perempuan?
Namun, dari kacamata medis, Dr. Vera Nevyta T., Sp.Rad. dari RS Siloam Kebon Jeruk, Jakarta menegaskan jika ingin memperbesar atau memperindah payudara sebaiknya tidak dengan suntik silikon. Lebih baik melakukan implan payudara ke dokter. Selain aman, implan juga mudah dilepas. Sementara silikon cair, selain permanen dan tak bisa dilepas, juga bisa berdampak buruk.
Baca: Posisi Tubuh yang Mencegah Payudara Turun Saat Menyusui
Hasil pemeriksaan USG atau Mammografi pada mereka yang melakukan suntik silikon cair juga tidak bisa banyak dinilai karena tertutup.
“Jadinya susah membedakan mana yang kista, mana yang penyakit, mana yang silikon. Silikon cair itu benda asing yang kita nggak tahu. Bisa bikin infeksi, pernah juga ada tumor dalam payudara yang diinjeksi silikon,” tambah Vera seraya menjelaskan sejumlah faktor yang bisa mengubah bentuk payudara.
Bentuk payudara bisa berubah karena berbagai sebab, utamanya karena penyakit seperti kanker payudara atau infeksi. Pada perempuan menyusui, bentuk payudara sebetulnya tidak berubah karena prosesnya memang alamiah.
Baca: Tips Memilih Bahan, Jenis, Ukuran Bra Agar Payudara Sehat dan Indah
“Pada perempuan yang sudah menyusui, bentuk payudara bersifat sangat individual. Ada, lo, perempuan yang sudah berusia 50 tahun tapi payudaranya masih kencang. Tapi ada juga perempuan 30 tahun yang payudaranya sudah turun.”
Itu bisa jadi karena faktor keturunan atau karena pola hidup. Payudara perempuan Eropa dan Amerika, misalnya, lebih cepat turun ketimbang perempuan Asia yang lebih kencang payudaranya. Payudara turun karena otot jaringan susu mulai berkurang seiring usia dan aktivitas menyusui, digantikan dengan jaringan lemak.
Baca: Pijat Payudara Sebaiknya Dilakukan Setelah Menyusui, Ini Alasannya
Oleh karena itu, perempuan yang sudah menyusui mesti berolahraga supaya jaringan otot payudaranya tetap kencang dan payudara tidak cepat turun.
“Bagaimanapun, setelah menopause, jaringan susu pada payudara perempuan akan makin berkurang dan diganti dengan jaringan lemak yang tidak betotot. Jadi cara mempertahankannya yang dengan berolahraga,” lanjut Vera.
Baca: Ini Alasan Mengapa Olahraga Bisa Bikin Payudara Kencang dan Padat
Hasto Prianggoro/NOVA.id