Seiring dengan berjalannya pernikahan, tentunya akan banyak ditemukan berbagai gejolak dalam rumah tangga.
Rena Masri, M.Psi., menjelaskan bahwa hal ini bisa saja dipengaruhi oleh keadaan pernikahan itu sendiri.
Dan juga perubahan fisik atau hormon yang terjadi dalam diri kita.
(Baca: 5 Kiat Rumah Tangga Tetap Harmonis Meski Sudah Melewati Usia Pernikahan Perak)
Selain itu, masuk sekitar usia 40 tahun, biasanya akan terjadi mid-life crisis, atau krisis yang kita alami ketika memasuki usia paruh baya.
“Pada usia sekitar 40 tahun biasanya terjadi ‘mid life crisis’, dimana mereka lebih memperhatikan kesehatan, pekerjaan, pernikahan, dan mereka juga biasanya bertanggung jawab atas orang tua mereka dan anak-anak mereka yang mulai remaja,” jelas psikolog dari Pion Clinician ini.
Menurutnya, pada usia ini keadaan ekonomi baik suami dan istri cenderung stabil dan mapan.
(Baca: Sindrom Dual Income No Sex yang Mengganggu Keharmonisan Rumah Tangga)
Namun, tak sedikit pula istri dengan rentang usia ini mengalami kejenuhan dalam berumah tangga.
“Kebanyakan alasannya adalah merasa keadaan rumahtangganya tak seperti dulu lagi, bosan, dan lainnya,” jelasnya.
(Baca: 5 Hal yang Bikin Perempuan Sering Jatuh Cinta pada Suami Orang)
Di titik itulah, dengan alasan bosan perempuan tak jarang mulai melirik pria lain, atau bahkan menggoda pria lain selain suaminya.
“Masa-masa di mana seorang istri mengalami hal-hal tersebut seringkali dinamakan puber kedua oleh masyarakat pada umumnya,” terang Rena.
Meskipun dalam dunia psikologi tak dikenal adanya puber kedua, namun kondisi-kondisi di mana istri mengalami kejenuhan tersebut umum disebut sebagai puber kedua oleh masyarakat.
(Baca: Sebenarnya, Kapan Laki-laki Mengalami Puber Kedua?)
“Tapi, memang ada masa di mana istri mengalami kejenuhan jika pernikahannya tidak harmonis, monoton, dan hanya seperti rutinitas saja. Biasanya akan terjadi pada usia pernikahan 10-15 tahun, atau ketika usia istri sekitar 40 tahun,” tutupnya.