Ibu Hamil Wajib Tahu! 2 Tes Ini Bisa Memprediksi Bayi Akan Lahir Prematur Atau Tidak

By Noverita, Jumat, 31 Maret 2017 | 05:30 WIB
Cara Tepat Merawat Bayi yang Terlahir Prematur (Noverita)

Kehamilan adalah fase hidup yang sangat indah untuk seorang perempuan.

Namun, di balik kebahagiaan atas kehamilan tersebut, ada juga kekhawatiran atas kesehatan bayi yang belum lahir.

Termasuk juga kondisi yang tak bisa diprediksi saat proses persalinan.

Seperti prosedur medis lainnya, melahirkan juga mendatangkan risiko dan komplikasi tersendiri.

Salah satu komplikasi utama yang mungkin timbul selama proses adalah kelahiran bayi prematur.

Kondisi ini bisa menyebabkan berbagai masalah kesehatan berisiko pada bayi, beberapa di antaranya mungkin juga berakibat fatal.

Baca: Diteliti, Peran Penting Doping Untuk Bantu Otak Bayi Prematur

Ada banyak faktor yang dapat menyebabkan kelahiran prematur.

Misalnya, perempuan hamil yang sebelumnya menjalani diet yang tidak sehat, kenaikan berat badan selama kehamilan, riwayat kesehatan ibu, stres, depresi, diabetes, obesitas, merokok, alkoholisme.

Nah, jika seorang perempuan hamil tidak mengambil tindakan pencegahan yang diperlukan selama kehamilan, ada kemungkinan rentan melahirkan bayi prematur.

Baca: Bayi Prematur, Aman Dibawa Pulang, Asal...

Namun, dapatkah kelahiran prematur diprediksi sebelumnya?

Sebuah studi penelitian terbaru yang dilakukan University Of Health Sciences Utah telah memperkenalkan dua tes skrining yang diyakini bisa memprediksi kemungkinan kelahiran prematur pada wanita hamil.

Tes tersebut dirancang untuk memeriksa kepadatan leher rahim wanita hamil untuk mendeteksi risiko kelahiran prematur.

Jika leher rahim menjadi lebih tipis dan kurang padat, bisa mengakibatkan risiko kelahiran prematur.

Baca: Anak Prematur Berisiko Jalan Jinjit

Tes kedua adalah tes skrining yang dikembangkan para peneliti memiliki kemampuan untuk mendeteksi kepadatan rahim, sehingga bisa memprediksi terjadinya kelahiran prematur.

Jadi, tak perlu khawatir. Jika ingin memastikan kesehatan janin kita bisa gunakan cara tersebut saat berkonsultasi dengan dokter kandungan.