Suka Marahi Anak, Benarkah Karena Pengaruh Didikan Masa Kecil? Ini Saran Pakar

By nova.id, Minggu, 9 April 2017 | 07:45 WIB
Gawat! Ini Akibat Buruk Pada Otak Jika Anak Suka Dibentak (nova.id)

Setiap orang tua tentu saja pernah marah atau jengkel pada anaknya.

Hal ini bisa dipicu oleh berbagai penyebab, seperti stres, banyak tekanan hingga kelakukan anak yang dirasa sudah kelewatan.

(Baca: Seram, Ini Akibatnya Kalau Suka Memarahi Anak)

Alasan semacam ini pun dibenarkan oleh Psikolog Anak dan Remaja, Irma Gustiana Andriana.

“Memang ada beberapa penyebab orang tua suka marah-marah. Bisa jadi karena memang sifatnya yang temperamen. Atau bisa juga karena ada beberapa masalah yang membuatnya stres atau depresi. Jadi, mudah tersulut secara emosi dan sangat sensitif,” jelasnya.

Namun, Irma menambahkan bahwa bukan hanya faktor stres saja yang menyebabkan orangtua menjadi sosok orang tua yang galak dan pemarah.

(Baca: Lengkap! Cara Menghilangkan Trauma Psikologis Ringan)

Hal ini bisa disebabkan oleh masa lalu orang tua tersebut saat masih kecil.

“Bisa juga hal ini terjadi karena masa lalu orang tua itu sendiri. Misal, ia dulu tidak pernah merasakan kasih sayang sehingga tidak tahu caranya mengasihi, menjaga bicara seperti apa. Mungkin juga ditambah dengan pengalaman hidupnya yang pahit saat dewasa. Jadi, kehilangan kasih sayang ini memang bisa menjadi penyebab utama orang tua sering marah-marah,” ungkap Irma saat ditemui nova.id di bilangan Bendungan Hilir, Jakarta. 

(Baca: Tips Mengatasi Suami Pemarah dan Tukang Ngambek dari Pakar)

Menurutnya, kebiasaan orang tua yang suka marah-marah ini tidak hanya berdampak pada rumah tangga yang menjadi tidak harmonis.

Dampak lainnya bisa membuat anak meniru perilaku orang tuanya dan hal ini akan terus menular ke generasi selanjutnya.

(Baca: Orangtua, Semarah Apapun Anda Lakukan Ini Usai Kelepasan Membentak Anak)

“Dinamika keluarga tentu menjadi tidak harmonis. Anak juga frustasi dan bisa meniru perilaku orangtuanya, sehingga saat dewasa nanti anak akan menjadi anak yang temperamental juga. Anak tidak bisa bersikap lembut karena didikan orang tuanya yang kasar dan siklus ini bisa terus mengular ke generas-generasi selanjutnya,” jelasnya.

Irma pun menyarankan agar orang tua harus sering introspeksi diri, apakah pola asuhnya sudah sesuai apa belum. 

(Baca: Protektif atau Membebaskan, Mana Pola Asuh Ideal untuk Orangtua Zaman Sekarang?)

“Orang tua harus mengevaluasi pola pengasuhannya sendiri. Tidak bisa terus menerus anak dikasari. Bisa juga orang tua meminta bantuan pada psikolog atau pemuka agama untuk meminta saran,” tutupnya.

Laili Ira Maslakhah / NOVA.id 

Gawat! Ini Akibat Buruk Pada Otak Jika Anak Suka Dibentak (nova.id)