Ini Dia Kebiasaan Orang Tua yang Bikin Anak Terlambat Bicara

By nova.id, Sabtu, 1 April 2017 | 08:00 WIB
Ini Dia Kebiasaan Orang Tua yang Bikin Anak Terlambat Bicara (nova.id)

Banyak ditemui, orang tua modern zama sekarang lebih suka mengajari anak-anaknya dengan bantuan teknologi seperti gadget.

Seperti belajar dalam mengenalkan nama-nama hewan, nama-nama buah.

Bahkan, tidak sedikit orang tua yang mengajari anak dalam dua bahasa, yakni bahasa Indonesia dan bahasa Inggris.

Namun, ternyata mengajari anak dua bahasa sekaligus terlalu dini dapat menimbulkan dampak yang tidak baik bagi anak.

Hal ini dipaparkan langsung oleh dr. Gitayanti Hadikusumo, Sp. KJ, Psikiater Anak dan Remaja dari Rumah Sakit Pondok Indah (RSPI).

Menurutnya, sebaiknya orang tua memperkenalkan satu bahasa terlebih dahulu pada anak, jangan langsung dua bahasa sekaligus dalam satu waktu.

“Sebaiknya jangan buru-buru mengajarkan anak dalam dua bahasa sekaligus. Ya, kalau anaknya pinter sih nggak apa-apa ya, tapi kalau enggak pinter ya akan sulit dan membuat mereka terlambat bicara."

Baca:  Cara Agar Anak Pintar Bahasa Asing

Menurut dr. Gitayanti, sebaiknya ajarkan anak bahasa Indonesia dulu.

Sebab, "Saat berumur 7 bulan, anak, kan, sudah bisa mendengar apa yang orangtuanya ucapkan. Dan yang didengar, kan, bahasa Indonesia, jadi akan berkembang pusat bahasanya,” terangnya.

Dalam pemaparannya, dr. Gitayanti menjelaskan akibatnya apabila anak sudah diajarkan dua bahasa sejak kecil.

Dampaknya bisa membuat pusat bahasa anak bercampur tidak karuan.

Baca: Bahasa Asing Bikin Anak Sulit Bicara dan Bersosialisasi

“Pusat bahasa anak memang sudah terbentuk saat usia anak sudah tujuh bulan. Apabila anak di dalam kandungan mendengar orang tuanya berbahasa Indonesia, kemudian saat lahir diajarkan bahasa asing, pasti pusat bahasanya jadi kecampur dan akan membingungkan anak,” jelasnya.

Kebiasaan para orangtua yang suka mencampur-campur bahasa juga menjadi salah satu penyebab anak mengalami keterlambatan bicara.

“Jadi banyak kasus dimana orang tua sekarang sukanya mencampur bahasa. Misalnya, ‘hayo ini color nya apa?’ Nah, ini merupakan contoh yang tidak baik. Sebaiknya ajarkan dulu bahasa Indonesia yang baik dan benar, kemudian ajarkan juga bahasa asing yang baik dan benar,” terangnya. 

Baca: Rajin Anak 'Ngobrol' Semasa Hamil, Bikin Ia Cerdas Ketika Lahir

Dr. Gitayanti pun memberikan saran kapan seharusnya anak diajarkan bahasa asing.

Menurutnya, usia 10 tahun adalah usia yang tepat untuk mengajarkan anak bahasa asing. 

“Usia 10 tahun itu usia yang ideal untuk mengajarkan anak bahasa asing. Jadi, jangan terlalu terburu-buru. Tunggu sampai pusat bahasa anak itu matang dulu baru diperkenalkan dengan bahasa asing,” jelasnya.

Lalili Ira Maslakhah/NOVA.id