Plus Minus Terapi Naturopati untuk Obati Penyakit

By nova.id, Selasa, 25 April 2017 | 10:30 WIB
Plus Minus Terapi Naturopati untuk Obati Penyakit (nova.id)

Naturopati merupakan suatu bentuk ilmu kedokteran yang dalam penatalaksanaannya memperbaiki jalan alami tubuh.

Pengobatan ini dilakukan dengan pendekatan medis konvensional yang dipadukan dengan terapi alternatif.

Dalam pengobatan naturopati, pasien sama sekali tidak mengonsumsi obat-obatan yang mengandung bahan kimia. 

Baca: Tanpa Obat, Sejumlah Penyakit Berat Ini Bisa Diatasi dengan Teknik Naturopati

 

Namun, ada sejumlah efek yang bisa ditimbulkan dari metode ini.

Misalnya, efek negatif yang timbul akibat terapi naturopati biasanya karena sang therapist naturopati tidak mumpuni keilmuannya.

Untuk itu, masyarakat diimbau mencari therapist Naturopati yang diakui secara kualitas kompetensinya, dan bukan abal-abal.

Hati-hati pada therapist yang cenderung mengkultuskan dirinya.

Bahan-bahan alami yang digunakan pun perlu dicermati.

Apakah bahan-bahan alami yang digunakan sudah melalui penelitian mendalam dan dapat dipertanggungjawabkan tingkat hygienitasnya.

Penerapan naturopati sebagai terapi satu-satunya untuk penyakit yang sudah telanjur parah juga sebaiknya tidak dilakukan karena biasanya penyembuhannya memakan waktu lama.

Baca: Bikin Langsing dan Cegah Jerawat, Ini 3 Manfaat Hipnoterapi Untuk Kesehatan

Namun, di sisi lain ada juga efek positifnya.

Yaitu pemakaian bahan alami untuk mengobati penyakit tentunya lebih bermanfaat karena efek samping minimal dan daya jangkaunya lebih mengena bila diterapkan di segala umur.

Hanya perlu proses lebih lama.

Misalnya, mengobati pasien autisme, lebih dilakukan pendekatan secara alam, bukan pendekatan klinis yang banyak memberi obat-obatan kimia.

Dalam terapi medis modern, parameter yang digunakan adalah kondisi darah, tulang, saraf, dan otot.

Baca: Sejatinya, Terapi Stem Cell untuk Menangani Penyakit Degeneratif

Sedang pada terapi naturopati berbasis holistic, parameter yang digunakan lebih luas. 

Selain melibatkan parameter medis modern, juga dilibatkan meridian tubuh, sistem limfatik, dan chakra.

Di banyak negara maju, naturopati lebih dikenal dengan lifestyle medicine.

Pengobatan lebih ditekankan pada pola hidup seseorang, dari mulai pola makan, hingga pola aktivitas.

Walau belum cukup populer di Indonesia, sesungguhnya pengobatan naturopati sendiri sudah mendapat pengakuan dari badan kesehatan dunia (WHO) sejak 1978.

Noverita K. Waldan/NOVA.id