Mencari Kedekatan Emosional yang Kuat, 1 dari 5 Alasan Perempuan Berselingkuh

By Ade Ryani HMK, Senin, 1 Mei 2017 | 05:45 WIB
5 Pria yang Kerap Jadi Selingkuhan Wanita (Ade Ryani HMK)

Menurut penelitian yang dilakukan di Amerika, sebanyak 90 persen setuju bahwa perselingkuhan merupakan hal yang tak bisa diterima, meskipun 30 hingga 40 persen di antaranya melakukan perselingkuhan.

Perselingkuhan dalam rumah tangga sendiri identik dengan depresi, kekerasan baik fisik maupun psikis, perceraian, dan bahkan memicu bunuh diri.

Tak hanya dilakukan oleh para pria, selingkuh juga banyak dilakukan oleh para perempuan.

Menurut Winifred Reillys, terapis masalah rumah tangga dan keluarga menjelaskan bahwa kebanyakan perempuan yang berselingkuh memiliki alasan tak ada hubungan emosional dan tak ada kedekatan dengan pasangan, sehingga mencarinya dari pria lain.

(Baca: Penting! Lakukan 6 Hal Ini Agar Rumah Tangga Jauh dari Perselingkuhan)

Ada 5 alasan utama mengapa para perempuan memilih untuk berselingkuh dari suaminya:

Mencari Kedekatan Emosional

Helen Fisher, antropolog dari Rutgers University dan penulis dari Why Him? Why Her? And Why We Love menjelaskan bahwa kebanyakan pria lebih memilih kepentingan seksual ketika berselingkuh, dan cenderung tidak jatuh cinta pada pasangan resmi.

Namun, perempuan cenderung untuk memiliki hubungan emosional dengan yang mereka cintai, sehingga bila merasa kesepian mereka akan mudah mencari penggantinya.

Menurut Fisher, perempuan cenderung merasa tidak bahagia dengan hubungannya.

Sementara itu, para pria cenderung akan bahagia pada pasangannya sekaligus juga ketika berselingkuh.

(Baca: 7 Cara 'Berdamai' dengan Suami yang Ketahuan Selingkuh)

Sifat Alami Pria atau Perempuan?

Ada teori yang menyebutkan bahwa memiliki hubungan dan memuaskan nafsu seksual adalah naluri alamiah para pria.

Namun pada kenyataannya, kini lebih banyak perempuan yang memiliki hubungan terlarang disbanding pria.

Menurut Fisher, ada teori yang menjelaskan bahwa perempuan yang berselingkuh dan memenuhi kepuasan seksualnya bisa jadi ingin memiliki keturunan dari pria selain pasangannya.

Meskipun teori ini masih kontroversial, namun  para ahli menjelaskan bahwa para perempuan yang berselingkuh tak hanya ingin memuaskan nafsu seksual namun juga emosional.

(Baca: Benarkah Perempuan Mudah Bergaul Rentan Berselingkuh?)

Jumping Ship

Pada kasus ini, pernikahan yang sudah tak sehat baik secara emosional dan juga tak pernah ada kemesraan, hingga tak ada seks lagi membuat perempuan cenderung mencari cara lain untuk memuaskan diri.

Meskipun demikian, mereka tak meninggalkan pernikahan.

Para perempuan melakukan perselingkuhan karena mereka ingin mencari figur pasangan yang diinginkan, yang tak didapatkan dari pasangan sekarang atau bisa juga karena sikap pasangan yang berubah.

(Baca: Suami Tiba-tiba Jadi Pemarah? Jangan Curiga Dulu, Sikapi dengan 5 Cara Ini)

Bukan Perselingkuhan yang Tak Disengaja

Meskipun kini lebih banyak perempuan yang berselingkuh, namun perempuan cenderung akan memikirkan jangka panjang tentang perselingkuhannya tersebut.

Sementara itu, pria lebih cenderung akan melakukan perselingkuhan secara tak disadari.

Para perempuan juga sangat sadar pada dampak yang mereka dapatkan apabila perselingkuhan tersebut diketahui oleh pasangan, termasuk juga dampak terburuk yaitu berpisah dengan pasangan.

(Baca: Pria Lebih Mungkin Berselingkuh daripada Perempuan, Mengapa? )

Intimacy Disorder

Trauma karena pengalaman yang pernah terjadi di waktu muda atau pelecehan seksual yang pernah dialami bisa menyebabkan kelainan ini, sehingga perempuan bisa memiliki ketergantungan pada seks atau berselingkuh.

Perempuan dengan trauma masa kecil yang tak terselesaikan akan memiliki emosional yang tak stabil.

Secara umum, perempuan akan mencari kepuasan dengan pria selain pasangannya terutama bila mereka tak mendapatkan perhatian dari pasangan.

Faktanya, perempuan berselingkuh karena hubungan emosional dan juga seksual dengan pasangan tak lancar.

Selain itu, perempuan juga sangat ingin dibutuhkan, dicintai, dan dihargai oleh pasangannya.

Bila tidak, perempuan cenderung mencari perhatian tersebut dari pria lain.

Perselingkuhan justru membuat hubungan semakin memburuk, karena adanya kepercayaan dari pasangan yang sudah dirusak.

(Baca: Istri Bisa Punya Andil dalam Terjadinya Perselingkuhan)

Namun, bila pasangan baik perempuan dan pria memang berniat untuk memperbaiki hubungan mereka, maka keduanya akan mampu berdiskusi dan berkomitmen lagi, sekaligus saling membantu untuk membangun kepercayaan masing-masing.

Konsultasi pada terapis juga sangat membantu, sehingga ada suara ketiga yang bisa dipertimbangkan, sekaligus untuk memandu proses menyembuhkan trauma dan sakit hati.

Selain itu, juga untuk menumbuhkan hasrat seksual dengan pasangan.

Sumber : www.webmd.com, www.psychologytoday.com, www.huffingtonpost.com