Cara Mengenali Jamu Palsu dan Jenis Jamu yang Jangan Diminum Terlalu Sering

By Ade Ryani HMK, Senin, 19 Juni 2017 | 06:30 WIB
Cara Mengenali Jamu Palsu dan Jenis Jamu yang Jangan Diminum Terlalu Sering (Ade Ryani HMK)

3. Kenali Tanda Jamu Palsu

Adapun adanya manfaat yang dirasakan lebih dari yang disetujui pada label, patut dicurigai mengandung senyawa obat tertentu.

Misalnya, adanya ibuprofen, deksametason, parasetamol.

“Terasanya adalah produk obat tradisional dapat meredakan nyeri rematik dan demam secara cepat sebagaimana layaknya obat konvensional.”

(Baca: Maraknya Pil KB untuk Obat Jerawat, Apa Efeknya?)

Pastikan juga obat yang dikonsumsi tidak termasuk dalam daftar Public Warning.

Lihat dan cek di website Badan POM di www.pom.go.id.

Dra. Mayagustina juga menerangkan konsumsi jamu relatif lebih aman dibandingkan obat konvensional.

Tapi tetap mengandung efek samping yang tidak boleh diabaikan.

"Penggunaan dalam jangka panjang harus didukung dengan data keamanan bahan-bahan pendukung produk tersebut. Beberapa tanaman yang relatif aman dimanfaatkan secara rutin seperti jahe, kunyit, temulawak.”

(Baca: Hati-hati, BPOM Temukan 4.441 Item Obat Ilegal)

Ada beberapa jamu atau obat tradisional yang tidak boleh digunakan dalam jangka panjang, seperti melancarkan buang air besar karena dapat menyebabkan ketidakseimbangan elektrolit tubuh.

Obat diare digunakan dalam jangka panjang dapat menyebabkan sembelit.

“Pada prinsipnya endapan jamu adalah ampas yang sarinya yang berkhasiat telah terlarut dalam cairan yang digunakan untuk membentuk sari. Ampas tidak beracun, tapi tidak memberikan manfaat juga jika dikonsumsi.”