Bila kita selalu menggunakan fitness tracker untuk menghitung langkah ketika sedang berolahraga, beruntunglah kita.
Selain untuk menunjang kita untuk berolahraga, fitness tracker juga bisa membantu kita tahu apabila ada gangguan kesehatan yang sedang kita alami.
Seperti yang dialami oleh Patricia Lauder yang berusia 73 tahun, fitness tracker yang digunakannya mengeluarkan tanda bahwa detak jantungnya bermasalah.
(Baca: Ibu Rumah Tangga Lebih Berisiko Terkena Serangan Jantung, Ini Sebabnya)
Patricia mengalami kelelahan yang sangat dan mulai memiliki pernafasan yang pendek, bahkan tak mampu lagi berjalan jauh seperti biasanya.
Kemudian, melalui fitness tracker yang dikenakannya, Patricia menyadari bahwa detak jantungnya yang biasa adalah 68-70 kali per menit meningkat setiap harinya hingga 140 kali per menitnya.
Meskipun tubuhnya terasa mudah lelah dalam beberapa minggu, namun tes kesehatan, X-Rays, dan tes laboratorium lain tak membuktikan adanya gangguan kesehatan.
(Baca: Waspada, Napas Terengah-engah Tanda Gejala Paru-paru Kronis)
Namun, ketika ia melakukan CT scan, hasilnya mengagetkan.
Dirinya diketahui mengidap pulmonary embolism atau penggumpalan darah di paru-parunya.
Penggumpalan tersebut mengganggu kerja jantung dan paru-parunya, sehingga detak jantungnya semakin meningkat.
Menurut Jennifer Wider, MD., penggumpalan darah di paru-paru umumnya terjadi di usia tua, namun bisa juga terjadi pada usia muda.