Jangan Tunda Punya Anak, Hamil Jelang Usia 40 Tahun Lebih Berisiko 4 Hal Fatal Ini

By Ade Ryani HMK, Kamis, 4 Mei 2017 | 04:30 WIB
Jangan Tunda Punya Anak, Hamil Jelang Usia 40 Tahun Lebih Berisiko 4 Hal Fatal Ini (Ade Ryani HMK)

Mengandung adalah masa-masa indah bagi seorang calon ibu.

Kehamilan pun dialami setiap perempuan dengan usia beragam.

Ada yang dianugerahi keturunan di usia muda, tapi ada juga di usia yang tua.

Misalnya, menjelang 40 tahun.

(Baca: 8 Gangguan Kesehatan yang Muncul Jika Menunda Kehamilan Hingga Usia 30-an)

Jelas saja kehamilan di usia sebelum dan setelah 30 tahun memiliki perbedaan.

Mulai dari kondisi hormon, daya tahan fisik, proses persalinan, dan sebagainya.

Lalu apa saja risiko kehamilan di usia 40 tahun bagi ibu dan bayi?

“Terdapat banyak kendala pada seorang perempuan yang menginginkan kehamilan di atas usia 35 tahun,” kata dr. Novan Satya Pamungkas, SpOG, Dokter Spesialis Kebidanan & Kandungan Brawijaya Women & Children Hospital Jakarta.

(Baca: Waspada, Sejumlah Risiko Hamil di Usia 40 Tahun dan Cara Menghindarinya)

Antara lain:

1. Kualitas sel telur

Cadangan sel telur seorang perempuan sudah sangat jauh berkurang setelah usia di atas 35 tahun.

Dari sisi kualitas sel telur pun sudah sangat jauh menurun pula.

Sehingga untuk terjadinya kehamilan spontan pun pastinya akan jauh lebih sulit dibandingkan usia di bawahnya.

(Baca; Tahap Perubahan Kualitas Sperma dan Sel Telur di Usia 20, 30, 40)

2. Keguguran

Bila seorang perempuan di atas 35 tahun kemudian berhasil hamil maka risiko mengalami komplikasi trimester 1, yaitu keguguran.

3. Risiko pada Janin Tinggi

Setelah itu bila kehamilannya terus berjalan, janin yang dikandung juga memiliki risiko kelainan kromosom, bayi berat lahir rendah, sampai dengan kematian janin di dalam kandungan yang lebih tinggi secara signifikan dibandingkan pada kehamilan dengan usia Ibu di bawah 35 tahun.

(Baca: Kenali Penyebab Stres Saat Hamil yang Bisa Berisiko pada Janin dan Cara Mengatasinya?)

4. Terkena Diabetes

Selain janin yang dikandungnya, Ibu hamil juga berisiko mengalami diabetes mellitus gestasional, preeclampsia, solusioplasenta, plasentaprevia.

Angka seksiosesaria meningkat pada Ibu yang hamil di atas usia 35 tahun.

(Baca: 5 Tips Bagi Ibu Hamil dengan Diabetes Gestasional)

Bila kehamilan terjadi di atas usia 35 tahun, maka bidan atau dokter akan melakukan pemeriksaan yang lebih seksama terkait dengan risiko yang bisa terjadi pada kehamilan tersebut.

Mungkin dokter akan menyarankan untuk melakukan pemeriksaan skrining genetika tertentu bila dirasa diperlukan.