Pre-diabetes atau calon/potensi diabetes merupakan pencetus diabetes melitus tipe dua (DM2) yang kini menjadi permasalahan global, termasuk di Indonesia. Bahkan angka kejadian pre-diabetes lebih tinggi dari angka diabetes dan angka tersebut meningkat setiap tahunnya.
Sehingga penting sekali kita melakukan deteksi dini pre-diabetes. Apalagi kini pre-diabetes tak lagi hanya menyerang orang tua seperti layaknya kebanyakan diabetes. Pre-diabetes justru didominasi oleh usia muda.
Seseorang pre-diabetes diukur kadar glukosa dalam darahnya menginjak angka 100-125 mg/dl atau kadar glukosa darah dalam 2 jam post prandial 140-199 mg/dl.
Sebenarnya menurut Prof. Dr. dr. Mardi Santoso, DTM&H, Sp.PD-KEMD, FINSM, FACE., tidak semua pre-diabetes bisa berubah menjadi diabetes.
“50% pre-diabetes akan tetap menjadi pre-diabetes, 25% berubah menjadi diabetes, dan 25%nya lagi menjadi non-diabetes,” terang Mardi.
(Baca: Sudah Tahu, Ada 2 Ciri Pisang yang Bagus untuk Atasi Kanker dan Diabetes?)
Nah, untuk berubah dari pre-diabetes menjadi non-diabetes, lanjut Mardi, ada beberapa hal yang harus dilakukan agar bisa kembali normal kadar glukosa dalam darahnya. Bagaimana caranya?
"Pre diabetes bisa dicegah dengan mengubah gaya hidup dan pola makannya. Minimal ada aktivitas fisik. Kepada calon diabet harus menjaga lemak, gula, dan garam. Tenang saja, dapat dicegah dan di-nol-kan dengan gaya hidup sehat," ujar Mardi, saat ditemui di Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, Tanah Abang, Jakarta Pusat.
(Baca: 7 Tanda Diabetes Mellitus Pada Anak, Salah Satunya Nafsu Makan Turun Drastis)
Sebagai informasi, mengontrol dan memantau kadar gula darah dengan pola hidup sehat dapat menurunkan angka kematian karena diabetes melitus tipe 2.
“Hanya dengan pola hidup yang sehat, para calon diabetes dapat kembali sehat tanpa intervensi obat-obata,” tegas Mardi.
(Baca: Impotensi, 1 dari 5 Fakta Diabetes yang Pengaruhi Kesuburan Suami)
Sementara jika pre-diabetes selama tiga sampai lima tahun tidak mendapatkan penanganan yang baik, dapat berubah menjadi diabetes. Dan sayangnya, diabetes tidak dapat disembuhkan hanya dapat dikendalikan dan bersifat seumur hidup.