Sebagian dari sel-sel epitelnya mempunyai silia (bulu getar) yang mengalirkan lendir mulut rahim ke vagina.
Bentuk seperti itu dapat menjamin penyampaian spermatozoa ke dalam kanalis servikalis (saluran mulut rahim yang menghubungkan antara vagina dan rongga rahim) secara terus-menerus dalam waktu yang lama.
Nah, infertilitas yang berhubungan dengan faktor serviks ini disebabkan adanya sumbatan pada saluran mulut rahim tadi.
Juga adanya lendir yang abnormal.
"Terkadang lendirnya demikian kental sehingga menghambat penetrasi (masuknya) sperma. Dengan demikian maka sulit untuk terjadinya pembuahan."
Selain itu, bisa karena posisi serviks yang tidak lazim. Bisa juga karena kombinasi dari ketiga hal tadi.
Kelainan anatomi pun sangat berperan dalam hal ini, yaitu adanya polip serviks, peradangan, atresia (cacat bawaan) dan lain-lain.
(Baca: Coba Cek, Ternyata Warna Sperma Menandakan Kesuburan Pasangan)
3. Kelainan Uterus (Rahim)
Adanya distorsi kavum uteri (rongga rahim) karena sinekia (perlengketan), mioma atau polip; peradangan endometrium dan gangguan kontraksi rahim dapat mengganggu transportasi spermatozoa melalui uterus ini.
Hormon prostaglandin dalam air mani juga memegang peranan penting dalam transportasi sperma ke dalam rahim.
Jika jumlah prostaglandin dalam air mani ini kurang dapat juga menjadi masalah infertilitas.