Menyedihkan! Korban Tindak Kekerasan Seksual Alami Trauma Berat dan Depresi

By Swita Amallia Alessia, Selasa, 9 Mei 2017 | 03:45 WIB
ilustrasi kekerasan seksual anak (Swita Amallia Alessia)

Malang, nasib LM yang menjadi salah satu korban kekerasan seksual yang dilakukan oleh KM (59) di kawasan Tangerang Selatan.

Usai mengaku pada sang ibu, akhir bulan April 2017 kemarin.

Bocah yang berusia di bawah 10 tahun ini mengalami trauma hebat dan stres.

LM yang masih duduk di bangku SD diceritakan kerap menerima pertanyaan yang bertubi-tubi perihal kejadian yang menimpanya.

Parahnya hal tersebut dilakukan oleh teman sekolah dan teman bermain di lingkungan rumah.

(Baca : 6 Korban Kekerasan Seksual, Bermain Tanpa Pengawasan Orangtua )

Tekanan yang begitu besat tak lagi dapat dibendung LM sehingga ia mengalami depresi. 

Terungkapnya kasus pencabulan yang dialami enam anak-anak dibawah umur dengan modus pelaku mengajak para korban tonton film horor ini jadi masalah bagi LM dan keluarganya.

Diketahui, LM dan keluarganya memutuskan untuk pindah dan mengosongkan rumah lamanya.

"Anaknya stres, keluar rumah stres, gakmau keluar rumah. Setiap keluar rumah kan orang-orang tanya, "Eh lo diapain...... lo diapain?? Sama ibu-ibu sama sekolahan rame," jelas salah seorang ibu korban (KS) saat ditemui NOVA.id di kediamannya.

Berdasarkan hasil visum dan penyidikan Polres Tanggerang Selatan, LM adalah korban tindak kekerasan seksual yang paling parah karena mengalami kerusakan pada organ vitalnya. 

Meski saat ini pelaku telah di tahan pihak kepolisian. Kanit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Tangsel, Iptu Sumiran tetap menghimbau bagi orangtua yang merasa curiga terhadap kondisi anaknya, agar segera melapor untuk dilaksanakan visum.