Tak mengherankan juga jika pembalut termasuk salah satu barang yang terbesar diproduksi di dunia.
Nah, dari sekian banyak pilihan produk pembalut di pasaran, tentu tidak semua berkualitas baik.
Lalu, bagaimana cara memilih pembalut yang baik?
(Baca: Baru: Cangkir Menstruasi, Benarkah Lebih Nyaman Dibanding Tampon atau Pembalut?)
Dr. H. Abidinsyah Siregar, DHSM, M.Kes, pengamat kesehatan perilaku dari Kementrian Kesehatan RI mengemukakan bahwa pembalut bisa menjadi dilema bagi perempuan.
"Tingkat ekonomi seseorang bisa menentukan pilihan pembalut yang digunakan. Dari kalangan yang hanya membutuhkan pembalut saja, sampai yang ingin menggunakan lebih dari sekadar pembalut, misalnya pembalut yang aman, dan sehat," tutur Abidin saat dijumpai di kawasan Senayan, Jakarta Pusat.
Hal yang tidak bisa dipungkiri, harga pembalut menentukan kualitas produk itu sendiri.
"Semakin murah, semakin banyak bahan buatan atau sintetis dibanding aslinya. Tapi bukan berarti mahal harganya, pembalut itu jaminan berkualitas," tegas dokter kelahiran Banda Aceh ini.
(Baca: Benarkah Pembalut Herbal Bisa Redakan Nyeri Menstruasi?)
Menurut Abidin, cara memilih pembalut yang baik adalah saat membeli.
"Prinsip membeli itu kan melihat daftar bahan bakunya di kemasan produk," kata Abidin.
Menurut penelitian, pembalut mengandung dioksin bisa memicu kanker serviks atau kanker leher rahim.