Aksi Ibu-ibu Kumpulkan KTP Untuk Dukung Ahok Jadi Tahanan Rumah

By Swita Amallia Alessia, Rabu, 10 Mei 2017 | 04:00 WIB
Sekelompok ibu-ibu bergerak mandiri membuat aksi petisi mengumpulkan ktp warga DKI Jakarta dan tanda tangan (Swita Amallia Alessia)

Vonis 2 tahun penjara yang dijatuhkan kepada Basuki Tjahja Purnama, Gubernur DKI Jakarta oleh Majelis Hakim menggerakkan hati sekelompok ibu-ibu untuk melakukan aksi membuat petisi.

Ditemui NOVA,id di Balai Kota, Rabu (10/5) sekelompok ibu-ibu yang mengaku warga DKI Jakarta ini juga sempat ikut menyanyikan lagu nasional sebagai dukungannya untuk Ahok.

Lantunan lagu nasional yang mereka nyanyikan pagi ini di Balai Kota bersama Djarot dan Addie MS mereka ungkapan sebagai ucapan terima kasih kepada Gubernur kelahiran Manggar, 29 Juni 1966 itu. 

(Baca : Mengharukan! Ini Video Dukungan Warga DKI yang Lantunkan Lagu 'Rayuan Pulau Kelapa' di Balai Kota )

Diprakarsai oleh Susy Rizky, ia bersama sekelompok ibu-ibu secara mandiri mengkoordinir warga untuk mengumpulkan ktp beserta tanda tangan asli sebagai aksi petisi.

Menurut Susy, aksi yang ia lakukan sebagai bentuk dukungan warga DKI Jakarta agar Ahok bisa menjadi tahanan rumah.

"Ya kita prihatin ya, Ahok itu kan kerja kok malah diperlakukan seperti kriminal. Kalau emang dia salah, dia enggak akan kabur kok, sampe harus ditahan segera," ujar Susi ditemui NOVA.id di Balaikota Rabu (10/5).

Diketahui Susy dan tim telah mengumpulkan hampir 1000 identitas. 

Rencananya aksi ini akan dilakukan hingga sore nanti, namun tak menutup kemungkinan akan berlanjut hingga esok.

"Ini gerakan teman-teman untuk memberikan jaminan kepada Ahok, nanti hari ini akan kami antar ke pengacara pak Ahok. Untuk penambahan lampiran sebagai bentuk aspirasi masyarakat," tambahnya.