Setelah Suntik dan Pil KB Malah Tidak Menstruasi, Benarkah karena Peranakan Kering?

By Ade Ryani HMK, Jumat, 16 Juni 2017 | 08:30 WIB
Setelah Suntik dan Pil KB Malah Tidak Menstruasi, Benarkah karena Peranakan Kering? (Ade Ryani HMK)

Beragam pilihan alat kontrasepsi untuk wanita yang tersedia terkadang membuat kita bingung untuk memilihnya.

Keraguan juga timbul karena efek yang terjadi pada tubuh.

Misalnya, saat menstruasi tak kunjung datang meski sudah berganti alat kontrasepsi dari suntik ke pil.

Apa yang terjadi?

Kekhawatiran utama para wanita tentu saja pada kesehatan organ intim dan reproduksinya.

Istilah peranakan dan vagina kering menjadi ketakutan terbesar mereka.

Ditambah tak terjadinya menstruasi.

(Baca: 4 Penyebab Siklus Haid Terlambat Padahal Tidak Hamil)

Soal ini, Dr. Arju Anita, SpOg praktek di JMC (Jakarta Medical Center) dan Rumah Sakit Hermina Depok pun menjelaskan, pemakaian alat kontrasepsi hormon seperti pil dan suntik dalam jangka panjang punya efek pada indung telur.

Yakni, indung telur tidak memproduksi hormon karena adanya asupan hormon dari luar.

“KB suntik hormonal mengandung hormon sintetik yang cara kerjanya menekan terjadinya pengeluaran sel telur dari indung telur (ovarium), yang menyebabkan lendir di mulut rahim bertambah kental, sehingga menghambat jalannya sperma.”

(Baca: Duh! Alat Kontrasepsi Hormonal Bisa Memicu Kanker Payudara)

Bila berganti alat KB, terutama menjadi pil, ada perbedaan dari masing-masing jenisnya.

Ada pil KB yang mengandung hanya satu jenis hormon - kurang lebih sama dengan kandungan dalam KB suntik yang 3 bulan - dan satu lagi, ada yang mengandung dua jenis hormon.

“Bila menggunakan pil KB yang mengandung dua jenis hormon, masih bisa haid. Hal itu dipengaruhi hormon yang dikandung pilnya, yang menyerupai hormon yang ada di dalam tubuh kita pada usia subur.”

Tapi, jika masih belum haid, mungkin saja karena mengonsumsi pil KB yang hanya mengandung satu jenis hormon, di mana efeknya tidak mendapat haid.

“Jadi, yang dimaksud dengan peranakan kering adalah kondisi tidak subur, secara awam dalam kondisi tidak haid.”

(Baca; Cara Berhenti Konsumsi Pil KB dan Waktu yang Dibutuhkan untuk Bisa Hamil Lagi)

Jika ingin mendapat haid kembali, cukup hentikan pemakaian kontrasepsi dan tunggu sampai haid secara alami lagi.

Biasanya akan membutuhkan waktu agak lama, mengingat pemakaian KB hormon yang sudah lama.

Namun, kalau ingin hamil lagi, sebaiknya periksakan kesuburan ke dokter kandungan.

“Dokter akan melakukan pemeriksaan dan pemberian obat untuk mempercepat kembalinya kesuburan. Tapi, kalau tidak ingin hamil lagi, lebih aman beralih ke KB spiral,” sarannya.