Selain Lebih Bersih dan Sensitif, Benarkah Pria yang Disunat Makin Bergairah Saat Seks?

By Ade Ryani HMK, Jumat, 19 Mei 2017 | 06:30 WIB
Banyak Istri Menganggap Seks Adalah Beban Kewajiban Bukan Kenikmatan (Ade Ryani HMK)

Sunat merupakan keputusan yang menjadi pertimbangan bagi sebagian pria, terutama di negara-negara yang memiliki pandangan budaya atau agama tertentu.

Di sisi lain, sunat memiliki manfaat dan dampak tertentu, terutama dampaknya pada kebersihan area genital pria tersebut.

(Baca: Ini 11 Penyakit yang Timbul Jika Anak Laki-laki Tak Disunat)

Namun, ada juga yang mengatakan bahwa pria yang telah disunat akan memberikan tingkat kepuasan yang berbeda dibanding dengan yang belum disunat.

Prosedur sunat adalah dengan memotong kulit penutup bagian kepala penis atau preputium.

Setelah dipotong, bagian tersebut kemudian akan dijahit kembali.

(Baca: Bedanya Bercinta dengan Pria yang Disunat dan Tidak Disunat)

Dr. Heru H. Oentoeng, M.Repro., Sp.And, spesialis andrologi dari Siloam Hospitals, Kebon Jeruk, Jakarta menuturkan bahwa tentunya aspek kebersihan yang ditekankan pada kondisi penis yang belum disunat.

“Pasti, penis yang belum disunat akan lebih rentan kotor. Kotoran akan mudah terkumpul pada kulupnya sehingga bisa memicu bakteri atau kuman,” jelasnya.

Penis yang belum disunat juga akan berisiko terluka atau lecet ketika berhubungan seksual, karena adanya tarikan pada bagian kulup yang tidak meregang, tak seperti pada kondisi penis yang sudah disunat.

(Baca: Ternyata, Pria yang Disunat Lebih Minim Risiko Terkena HIV/AIDS!)

(Baca: Bukan Saat SD, Ini Usia Paling Pas Menyunat Anak Laki-laki dari Alasan Medis)