Memenuhi kebutuhan gizi tentu sangat krusial terutama dalam masa kehamilan, baik bagi tubuh kita maupun bagi perkembangan janin kita.
Kecukupan asupan gizi pada saat kehamilan juga akan bermanfaat untuk mendukung keberhasilan menyusui.
Angka Kecukupan Gizi (AKG) pada tahun 2013 menunjukkan bahwa angka rekomendasi energi saat menyusui atau laktasi lebih besar dibandingkan saat hamil.
Namun, data berbagai penelitian menunjukkan bahwa konsumsi ibu laktasi justru lebih rendah dibanding saat hamil.
(Baca: Bedanya Jumlah Kebutuhan Vitamin C dalam Kondisi Normal, Hamil, dan Menyusui)
Menurut Dr. drg. Sandra Fikawati, ada beberapa faktor penyebab rendahnya asupan energi ibu saat laktasi.
“Yang pertama, kurangnya pengetahuan dan sikap tentang kebutuhan gizi laktasi,” jelasnya.
Faktor lainnya adalah kesibukan ibu mengurus bayi membuat ibu merasa lelah dan kurang waktu untuk makan.
Berkurangnya konsumsi susu dan suplemen juga sangat berpengaruh pada rendahnya asupan energi, lo.
“Kurangnya informasi dari tenaga kesehatan mengenai jumlah kebutuhan gizi laktasi sangat berpengaruh. Peran tenaga kesehatan dalam memberikan informasi kepada ibu seharusnya juga dioptimalkan,” tuturnya.
(Baca: Cara Memenuhi Nutrisi Jika Ibu Hamil Tak Doyan Susu)
Faktor lain yang juga mempengaruhi asupan energi untuk ibu saat laktasi adalah adanya pantangan makan dalam kondisi tertentu.
Sementara itu, bila ibu yang sedang menyusui berhasil memenuhi kebutuhan gizinya, makan semakin tinggi pula kemungkinan keberhasilan pemberian ASI eksklusif.
“Rata-rata konsumsi energi ibu yang berhasil memberikan ASI eksklusif sampai 6 bulan lebih besar daripada yang gagal memberikan ASI eksklusif,” pungkasnya.
(Baca: 2 Faktor yang Membuat Berat Badan Ibu Hamil Melonjak Terus)