Menyusui merupakan proses alamiah di mana setiap para perempuan akan melewati fase ini saat menjadi seorang ibu.
Agar lancar menyusui, ada beberapa cara yang harus kita lakukan, salah satunya adalah dengan melakukan 7 kontak menyusui.
Yang dimaksud 7 kontak menyusui adalah di mana kita bertemu dengan tenaga kesehatan khususnya konselor laktasi sebanyak 7 kali, seperti yang dijelaskan oleh dr. Yolanda Safitri, MPH(M), konselor laktasi dari RSIA Bunda, Menteng, Jakarta.
“Dengan begitu, secara mental dan pengetahuan, ibu sudah siap menyusui,” jelasnya.
(Baca; Ternyata Besar Kecilnya Payudara Tak Pengaruhi Jumlah ASI dan Kemampuan Menyusui)
Kontak pertama dilakukan ketika usia kandungan memasuki trimester kedua.
“Kemudian, kontak kedua di trimester ketiga kehamilan, lalu kontak ketiga melalui IMD atau inisiasi menyusui dini dan kontak keempat saat bayi berusia 1 hingga 2 hari, masih dirawat di RS dan masih dievaluasi, apakah ibu sudah bisa atau belum menyusui dengan benar,” jelasnya lebih lanjut.
Kemudian, kontak kelima dilakukan saat kontrol pertama pasca melahirkan atau ketika bayi berusia 7 hari.
“Di sini, berat badan bayi juga dipantau. Lalu, kontak keenam saat bayi berumur 35 hari,” terangnya.
(Baca: Pijat Payudara Sebaiknya Dilakukan Setelah Menyusui, Ini Alasannya)
Setelah itu, ketika bayi berusia 60 hari atau saat ibu hendak kembali bekerja, lakukan kontak ketujuh.
“Biasanya mulai muncul masalah di kontak kelima, nih. Karena sampai kontak keempat, kan, ibu masih di RS, ya. Masih ada suster yang membantu, masih diobservasi juga. Di kontak kelima, ibu mulai capek, lemas,” jelas dr. Yola.
Meskipun terasa capek dan lemas, ibu harus tetap semangat dan menikmati.
Maka dari itu, dukungan dari suami, keluarga, dan lingkungan sekitar sangat penting dan dibutuhkan oleh ibu agar ibu tak lelah dan stres.
Penulis | : | Ade Ryani HMK |
Editor | : | Ade Ryani HMK |
KOMENTAR