2 Faktor yang Membuat Berat Badan Ibu Hamil Melonjak Terus

By Ade Ryani HMK, Minggu, 28 Mei 2017 | 04:30 WIB
pengaruh psikologis pilihan proses persalinan pada ibu hamil? (Ade Ryani HMK)

Sudah menjadi rahasia umum bahwa ketika hamil, berat badan kita akan bertambah seiring dengan membesarnya kandungan kita.

Meskipun demikian, kenaikan berat badan yang dialami oleh ibu hamil akan berbeda antara satu ibu hamil dengan ibu hamil lainnya.

Kondisi ini dipengaruhi oleh indeks massa tubuh atau IMT dan berat badan sebelum hamil.

(Baca: Ibu Hamil Ngidam Fast Food, Bolehkah?)

Umumnya, pertambahan berat badan akan mulai terjadi pada trimester pertama dan berkisar antara 0,5 kg hingga 2 kg.

Setelah itu, berat badan akan bertambah tiap minggunya, dan hal tersebut merupakan hal yang wajar.

Seperti yang dijelaskan oleh Dr. drg. Sandra Fikawati, MPH., pertambahan berat badan saat kehamilan ini merupakan hal yang wajar, dan justru diperlukan untuk menunjang perkembangan janin.

“Secara umum, ada 2 komponen pertambahan berat badan yang akan dialami oleh ibu hamil. Pertama, jaringan ibu, dan kedua adalah produk kehamilan,” jelasnya.

(Baca: Ibu Hamil Wajib Tahu! 2 Tes Ini Bisa Memprediksi Bayi Akan Lahir Prematur Atau Tidak)

Jaringan ibu sendiri maksudnya adalah darah, cairan ekstrasel, uterus, dan lemak.

Sedangkan produk kehamilan sendiri meliputi janin, cairan amnion, dan plasenta.

“Semua komponen tersebut bisa dihitung proporsi pengaruhnya terhadap pertambahan berat badan ibu hamil,” tambahnya.

Komponen yang mengalami pertambahan berat tentu saja pada janin, yaitu sekitar 25-27 persen setiap kilogramnya.

(Baca: Penyebab Lingkar Perut Janin Tak Bertambah dan Risikonya Saat Lahir)

Komponen lain yang juga mengalami pertambahan berat adalah lemak tubuh, yang juga berkisar antara 25 hingga 27 persen.

Kemudian, komponen lain adalah peningkatan cairan ekstraseluler sebesar 13 persen dan pertumbuhan uterus dan payudara sebesar 11 persen.

Selanjutnya, adalah ekspansi volume darah sebesar 10 persen dan cairan amnion sebesar 6 persen.

Yang terakhir, adalah pertambahan berat plasenta sebesar 5 persen dari setiap kilogram pertambahan berat badan.

(Baca: Hamil Tapi Tetap Kurus? Hati-hati Kurang Gizi dari Makanan Berikut)