Dalam pertemuan itu, Kannisin bercerita jika dirinya memiliki tiga putra dan satu puteri, tapi kesemua anaknya tak ada yang mau mengurusnya.
Sungguh malang, lelaki paruh baya ini ternyata juga ditelantarkan oleh anaknya.
Kedatangannya ke daerah Kuantan kala itu karena dijanjikan pekerjaan oleh salah satu temannya.
Namun ternyata ia dibohongi, temannya tak kunjung menghubungi Kannisin ketika ia sudah berada di Kuantan.
Ketika di terminal bus, Gurvin sempat menawarkan sejumlah uang kepada Kannisin untuk bekalnya pulang.
Namun Kannisin menolak karena menganggap Gurvin sudah terlalu baik.
Tak lupa ia mengucap banyak terima kasih saat itu.
Garvin sengaja menulis pertemuannya dengan Kannisin di Facebook lantaran berharap cerita itu bisa tersebar luas.
Sehingga para anak Kannisin nuga membacanya dan mau mengurus ayahnya lagi.
Sayangnya, keluarga Kannisin belum ada yang merespons.
Namun tidak bagi perusahaan bus tempatnya membeli tiket yang justru memberikan respons positif atas cerita Gurvin ini.
Mereka nampak tersentuh oleh perbuatan baik Gurvin dan memutuskan mengembalikan uang yang Gurvin pakai untuk membelikan Kannisin tiket bus.