6 Kesalahan Ini Wajib Dihindari Jika Tak Mau Anak Jadi Pemberontak

By , Senin, 24 Juli 2017 | 14:41 WIB
Pentingnya orangtua menghabiskan waktu bersama si buah hati (Nova)

(Baca juga: Orang Tua, Ini Lo 5 Cara Kompak dengan Suami untuk Mendidik Anak)

Dampak: Ketika dibiarkan melakukan hal yang tidak pantas, maka anak belajar bahwa perilaku itu oke-oke saja untuk diteruskan dan lama-kelamaan akan membentuk belief.

4. Bohong Meminta anak memberi tahu kepada seseorang yang datang bahwa ayah ibunya sedang tidur atau pergi. Padahal mereka ada di rumah dan tidak sedang tidur.

Dampak: Menurut anak, berbohong itu boleh dan dianggap wajar. Orangtua menjadi model pertama yang paling efektif untuk munculnya perilaku bohong pada anak.

(Baca juga: Sering Pakai Gadget Picu Anak Agresif dan Suka Bohong?)

5. Labelling Lebelling adalah menempelkan “cap” pada anak, melekatkan kata sifat tertentu sebagai identitas.

Umumnya label negatif seperti lelet, malas, ngeyelan, dan keras kepala sangat perlu dihindari. Kenyataannya label yang positif seperti anak hebat,  anak pintar, si cantik pun sama bahayanya dengan lebel negatif.

(Baca juga: Jangan Salah Langkah, Bantu Anak Mengatasi Rasa Takut dengan Cara Ini

Dampak: Label akan menjadi sebuah keyakinan yang menetap lama dalam pikiran bawah sadar dan menjadikan anak tidak bisa berkembang sesuai potensi baiknya.

6. Pelit Melakukan 4 Hal Ajaib Ini -Meminta maaf Orangtua perlu meminta maaf pada anak atas kesalahan yang dilakukan. Meminta maaf ini perlu karena anak yang jarang dimintai maaf akan sulit meminta maaf maupun memaafkan.

-Berterima kasih Ucapan terima kasih orangtua pada anak merupakan apresiasi yang paling sederhana tetapi poweful atas usaha baik yang dilakukan anak.

Anak akan lebih mudah menghargai kebaikan yang dilakukan orang lain.

-Menunjukkan kasih sayang Sentuhan dan tatapan mata merupakan dua cara dari sekian banyak cara untuk menunjukkan kasih sayang.

Anak yang memiliki banyak “tabungan” kasih sayang, akan tumbuh lebih sehat, lebih percaya diri, dan penuh empati.

-Memuji perilaku baik Orang tua perlu melatih indra (mata, telinga dan rasa) untuk menjadi “detektif kebaikan”.

Perhatikan anak dan carilah kebaikan-kebaikan yang dilakukannya. Misalkan, mengajari adik bermain ular tangga, meletakkan piring bekas makan di tempat cucian, membuang sampah di tempat sampah. (*)