Obat penenang ini akan bekerja langsung pada sistem saraf pusat dan menghasilkan efek bius dan relaksasi otot, sehingga bisa menurunkan tingkat kecemasan atau ketegangan seseorang.
Konsumsi dumolid bisa menimbulkan berbagai gejala seperti lebih bersemangat atau berenergi, ceria, dan banyak bicara karena adanya efek penurunan kewaspadaan dan kepekaan secara emosional.
Bagi yang sedang mengonsumsi dumolid, mereka merasa bahagia dan bersemangat, padahal bagi orang lain mereka akan tampak lesu, arogan, dan mudah tersinggung.
(Baca juga : Pretty Asmara Ditangkap di Tempat Karaoke, Polisi Temukan 3 Jenis Narkoba )
Selain itu, orang yang mengonsumsi dumolid juga bisa mengalami amnesia atau memori yang buruk.
Dalam jangka panjang, konsumsi obat ini bisa menyebabkan depresi seperti pada umumnya obat penenang lainnya.
Kemudian, banyak disebutkan bahwa penggunaan obat ini bisa mengganggu kemampuan kognitif otak, pemahaman visual-spatial, kecepatan pengolahan pikiran dan persepsi, serta pemahaman percakapan verbal.
Seperti pada umumnya, ketergantungan obat ini bisa mengakibatkan gejala sakau serta kejang bila obat dihentikan tiba-tiba.
Dumolid bisa memiliki efek yang berbahaya berupa koma atau kematian, apabila disalahgunakan bersama obat lain dan atau diminum bersama alkohol.(*)